c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

21 Maret 2025

13:15 WIB

J&T Cargo Bicara Peluang Bisnis dari Program 3 Juta Rumah MBR

J&T Cargo melihat ada peluang kontribusi dari segi bisnis dalam pengangkutan material dan bahan bangunan proyek 3 juta rumah.

Penulis: Siti Nur Arifa

<p>J&amp;T Cargo Bicara Peluang Bisnis dari Program 3 Juta Rumah MBR</p>
<p>J&amp;T Cargo Bicara Peluang Bisnis dari Program 3 Juta Rumah MBR</p>

Foto udara deretan rumah yang masih dalam tahap pembangunan perumahan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10/2024). Sumber: AntaraFoto/Andry Denisah

JAKARTA - Training & Talent Development Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah mengungkapkan, terdapat peluang bisnis dari program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah untuk sektor logistik.

Said menjelaskan, peluang bisnis yang dimaksud datang dari kebutuhan angkutan material dan bahan bangunan, untuk pembangunan rumah yang awalnya ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah tersebut.

"Itu kan yang diangkut material semua, nantinya kemungkinan untuk pengadaan armada kita bukan pakai mobil (sejenis) grand max lagi, tapi truk jenis flatbed," ujar Said, dalam agenda Media Iftar di Jakarta, Kamis, (20/3).

Baca Juga: Kementerian PKP-Perumnas Berkongsi Genjot Program 3 Juta Rumah

Adapun dalam praktiknya, jika terealisasi peluang tersebut akan masuk dalam unit bisnis baru J&T yakni J&T Cargo SCM (Supply Chain Management), yang memang rencananya akan mulai rilis dan beroperasi di tahun ini.

Sedikit informasi, J&T Cargo SCM sendiri merupakan inovasi baru yang dihadirkan untuk menyasar segmen pasar korporasi dalam skala besar, sekaligus bertujuan meningkatkan efisiensi operasional.

"Karena kalau untuk pengangkutan material itu gak mungkin kita serahkan ke mitra, jadi otomatis lewat unit SCM ini," tambah Said.

Ketidakpastian Program 3 Juta Rumah
Di sisi lain, kelanjutan program 3 juta rumah saat ini seolah tidak mendapat perhatian lebih lanjut dari pemerintah, di mana perkembangan dari program tersebut seolah tenggelam dari program MBG dan kehadiran Danantara yang lebih diprioritaskan.

Hal tersebut yang juga disampaikan oleh Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto, yang menyebut bahwa Presiden Prabowo sudah tidak antusias dengan program 3 juta rumah.

"Presiden Prabowo sudah tidak antusias lagi, tidak pernah berbicara lagi terkait dengan program 3 juta rumah," ujar Joko dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI, Rabu (19/3).

Baca Juga: Dorong Program 3 Juta Rumah, Kemenkeu Sinkronkan Kebijakan

Joko juga menyebut pemerintah lebih fokus pada program baru lainnya yakni Koperasi Desa Merah Putih. Sebab itu, dirinya mengaku khawatir jika kelanjutan program 3 juta rumah yang tidak pasti hanya akan membuat kontribusi pengembang sejauh ini menjadi sia-sia.

Padahal, sebelumnya pemerintah juga membeberkan jika program ini akan memberikan multiplier effect mulai dari pembukaan lapangan kerja, hingga industri material bangunan atau kebutuhan konstruksi, termasuk di antaranya bisnis pengangkutan yang diantisipasi oleh J&T Cargo.

Menanggapi situasi tersebut, Said kembali  menegaskan bahwa saat ini J&T Cargo akan lebih dulu berfokus melakukan penguatan secara internal dari segi unit bisnis, sembari memantau dan memperhitungkan peluang yang kemungkinan terjadi di waktu yang akan datang.

"Ke depan kita akan support, namun untuk saat ini memperkuat unit bisnis dulu baik dari armada atau mitra, ke depan pasti akan selalu ada permintaan untuk pengangkutan material entah dari BUMN di bidang terkait atau perusahaan swasta, tergantung nanti kita melihat peluang yang ada," pungkas Said.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar