c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

09 Agustus 2023

13:39 WIB

Jokowi Minta REI Perhatikan Dampak Sosial dan Lingkungan

Jokowi meminta perusahaan pengembang rumah dan properti yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) untuk memerhatikan dampak sosial dan lingkungan sekitar saat membangun perumahan.

Jokowi Minta REI Perhatikan Dampak Sosial dan Lingkungan
Jokowi Minta REI Perhatikan Dampak Sosial dan Lingkungan
Presiden Joko Widodo membuka Munas Persatuan Perusahaan REI XVII yang digelar di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Rabu (9/8/2023). BPMI Setpres/Muchlis Jr

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perusahaan pengembang rumah dan properti yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) untuk memerhatikan dampak sosial dan lingkungan sekitar saat membangun perumahan.

Ia meminta jangan sampai terjadi keringnya sumber air dan menimbulkan banjir di kawasan perkampungan setelah membangun perumahan.

"Perhatikan dampak sosial dan lingkungan. Ini penting. Jangan sampai membangun kawasan perumahan, banyak kampung di dekatnya air sumurnya kering, kampungnya jadi banjir. Sampahnya juga tolong disiapkan di kawasan-kawasan perumahan," kata Jokowi dalam sambutannya pada Munas REI XVII 2023 di Jakarta, Rabu (9/8).

Presiden meminta agar REI terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyiapkan hunian sehat dan layak melalui program sejuta rumah.

Selain itu, industri properti dan real estate diminta untuk menyiapkan langkah strategis dalam menyikapi peluang, serta tantangan yang ada.

Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan REI adalah mengatasi kesenjangan kepemilikan perumahan rakyat atau backlog yang mencapai 12,1 juta.

Baca Juga: Pemerintah Lanjutkan Pembebasan PPN 11% Rumah Subsidi

"Kebutuhan kita masih sangat besar, backlog kepemilikan perumahan kita masih 12,1 juta. Ini adalah sebuah opportunity, sebuah peluang, sebuah peluang yang bisa dikerjakan seluruh anggota REI," kata Jokowi.

Menurut Presiden, peluang untuk menyediakan rumah bagi rakyat sangat besar karena pertumbuhan kepala keluarga (KK) baru mencapai 700.000-800.000 KK per tahun.

REI dapat memanfaatkan peluang itu di saat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat positif sebesar 5,17 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% ini terjadi selama tujuh tahun berturut-turut.

Lebih lanjut, Kepala Negara menilai bahwa industri real estate, properti dan konstruksi di Indonesia termasuk industri yang tangguh, tahan banting dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi global.

Industri ini juga memiliki efek multiganda hingga ke 185 subsektor, mulai dari bahan material, furnitur dan interior, elektronik hingga industri jasa dapat turut bergerak.

"Semuanya industri tersangkut di situ, semen, batu bata, besi, cat, semuanya, kalau industri properti dan real estate bergerak. Furnitur, interior, lampu, kasur, bantal pasti laku karena banyak rumah-rumah baru," kata Presiden.

Baca Juga: Dirut BTN: 90% Pemohon KPR Adalah Milenial

Industri properti dan real estate juga mencatatkan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, yakni sebesar Rp2.300 triliun sampai Rp2.800 triliun sepanjang periode 2018--2022 atau sebesar 16%.

Penyerapan tenaga kerja dari industri properti, real estate dan konstruksi juga mencapai 13-19 juta orang per tahunnya 

Oleh sebab itu, Jokowi juga mengapresiasi industri properti dalam negeri yang bisa bertahan setelah dampak pandemi covid-19, maupun perlambatan ekonomi global.
 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar