c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

08 Agustus 2023

20:45 WIB

Dirut BTN: 90% Pemohon KPR Adalah Milenial

Sejak 2020 hingga 2023, BTN mencatat pemohon KPR adalah kaum milenial.

Dirut BTN: 90% Pemohon KPR Adalah Milenial
Dirut BTN: 90% Pemohon KPR Adalah Milenial
Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di Laladon, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (22/11/2021). Yulius Satria Wijaya

TANGERANG - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon Napitupulu mengatakan pemohon Kredit Perumahan Rakyat (KPR) subsidi didominasi oleh kelompok milenial sebanyak 90,94%. Angka tersebut didapat berdasarkan jumlah pemohon KPR subsidi periode 2020 hingga Juli 2023.

"Jadi 90% yang akad KPR dengan Bank BTN sampai dengan Juli adalah para milenial," ujar Nixon saat Akad KPR Massal di Tangerang, Banten, Selasa (8/8) seperti dilansir Antara.

Nixon menjelaskan, pada 2020 realisasi KPR subsidi untuk kelompok milenial telah menyerap sebanyak 92.448 unit atau senilai Rp13 triliun.

Pada 2021, angka ini terus bertambah menjadi 96.700 unit atau Rp13,728 triliun. 2022 tercatat naik menjadi 123.133 unit atau senilai Rp18 triliun.

Sementara itu, hingga Juli 2023 angka yang tercatat mencapai 62.672 unit atau Rp9,4 triliun. "Kita harapkan tahun ini bisa melebihi 140.000 unit," kata Nixon.

Baca Juga: Rasio KPR Pada PDB Masih Kecil

Bank BTN menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan rumah subsidi baik KPR FLPP maupun KPR Tapera sekitar Rp182.250 unit dengan nilai mencapai Rp26,77 triliun. Target Bank BTN tersebut sekitar 80% dari total target pemerintah 2023 baik KPR FLPP maupun KPR Tapera yang sekitar 230.000 unit.

Untuk mencapai target tersebut, Nixon mengungkapkan, salah satu yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan BP Tapera meluncurkan produk Tabungan BTN Rumah Tapera.

Produk tabungan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kalangan pekerja informal untuk bisa mendapatkan pembiayaan rumah subsidi melalui kredit pemilikan rumah (KPR) berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Kerja sama dengan BP Tapera diharapkan dapat mengakomodasi para pekerja sektor informal yang belum memiliki rumah melalui skema Saving Plan.

Skema ini juga diharapkan dapat menambah sekitar 5.000 unit atau setara dengan potensi penambahan penyerapan nilai pembiayaan sekitar Rp800 miliar hingga akhir tahun.

Hadirnya Pemerintah
Di tempat yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah hadir untuk mempermudah masyarakat memiliki rumah impian, salah satunya melalui akad KPR Massal sebanyak 10.000 rumah serentak di seluruh Indonesia yang dilakukan oleh BTN.

Erick menyampaikan, untuk merealisasikan program pemerintah Sejuta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, daerah maupun swasta.

"Ini membuktikan bahwa negara hadir. Saya berharap kerja sama ini terus ditingkatkan dan kita harus benar-benar memberikan solusi dan insya Allah kami akan terus mensinergikan aset kami untuk mendukung program pemerintah," ujar Erick.

Baca Juga: Empat Langkah Membeli Rumah Dengan Gaji UMP

Gelaran akad KPR Massal yang dipusatkan di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang.
Adapun akad KPR yang dilakukan meliputi KPR Bersubsidi, KPR Nonsubsidi, pembiayaan syariah dan KUR dengan jumlah 10.000 unit.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, Akad Massal KPR dilakukan guna mendukung program Sejuta Rumah dan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2023.

Bank BTN memiliki kepedulian tinggi untuk keberlanjutan berbagai program pemerintah termasuk program perumahan rakyat.

Selain itu, Bank BTN juga fokus mendukung upaya pemerintah mengintegrasikan pembangunan perumahan dengan sarana transportasi massal atau transit oriented development (TOD).

"Perumahan Puri Delta Tigaraksa ini sesuai dengan Konsep TOD, karena jarak dengan stasiun dekat sekali. Ini akan memudahkan mobilisasi mereka yang bekerja di Ibu Kota Jakarta," kata Nixon.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar