c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

04 Maret 2024

17:47 WIB

Jasa Marga Raup Laba Bersih Rp6,8 T Sepanjang 2023

Jasa Marga membukukan laba bersih senilai Rp6,8 triliun sepanjang 2023. Dari jumlah itu, Jasa Marga memperoleh laba inti atau core profit senilai Rp2,7 triliun.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Jasa Marga Raup Laba Bersih Rp6,8 T Sepanjang 2023
Jasa Marga Raup Laba Bersih Rp6,8 T Sepanjang 2023
Ilustrasi jalan tol. Dok. PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan pendapatan usaha senilai Rp15,6 triliun atau tumbuh sebesar 12,9% pada 2023. Capaian itu mencakup kontribusi pendapatan tol senilai Rp14 triliun dan pendapatan usaha lain Rp1,6 triliun.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menyebutkan perseroan juga membukukan laba bersih senilai Rp6,8 triliun sepanjang 2023. Dari jumlah itu, Jasa Marga memperoleh laba inti atau core profit senilai Rp2,7 triliun.

"Untuk core profit perseroan sepanjang 2023 sebesar Rp2,7 triliun, atau meningkat 196,7% dari core profit tahun sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (4/3).

Lisye mengatakan ada 2 aksi yang turut memengaruhi kinerja perusahaan secara tahunan. Itu terdiri dari Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) pada Oktober 2022, dan divestasi Jalan Layang MBZ yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).

Namun menurutnya, lonjakan core profit sebesar 196,7% dibandingkan 2022 itu menunjukkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan kesehatan finansial, tanpa memperhitungkan dua aksi korporasi tersebut.

Baca Juga: Enjoy dengan Travoy, Asisten Digital Pengguna Jalan Tol

Secara rinci, Lisye memaparkan kinerja PT Jasa Marga sepanjang 2023. Ada pendapatan usaha senilai Rp15,6 triliun yang terdiri dari pendapatan tol dan usaha lain. Keduanya meningkat, masing-masing sebesar 12,1% dan 20,9% pada 2023.

"Peningkatan kinerja positif perseroan tercermin dari pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp15,6 triliun atau tumbuh 12,9%, merupakan kontribusi dari kinerja pendapatan tol Rp14 triliun dan pendapatan usaha lain Rp1,6 triliun," katanya.

Selanjutnya, Lisye menyampaikan realisasi EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) PT Jasa Marga pun naik. EBITDA mencapai Rp9,9 triliun atau tumbuh 14,2% dibandingkan 2022, dan realisasi EBITDA Margin sebesar 63,7% yang turut meningkat dari 2022.

Dia menilai peningkatan konektivitas melalui pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas perseroan. 

Hal ini juga diimbangi dan dioptimalkan dengan kemampuan perseroan dalam mengendalikan pertumbuhan beban operasional dan menjaga efisiensi beban usaha.

"Sepanjang 2023, Jasa Marga juga mencatat peningkatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group. Realisasi LHR di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,5 juta kendaraan setiap harinya, meningkat sebesar 5,3% dibandingkan dengan LHR tahun lalu," imbuh Lisye.

Baca Juga: Pengguna Bisa Klaim Kerugian Akibat Jalan Tol Berlubang

Dia menambahkan perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang beroperasi sepanjang 1.264 KM. Jumlah itu merepresentasikan 47% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.

Itu termasuk penambahan pengoperasian Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Ruas Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 Km sejak 22 Desember 2023 yang dikelola oleh PT Cinere Serpong Jaya (CSJ). Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh perseroan adalah 1.736 KM di seluruh Indonesia.

"Jumlah konsesi ini termasuk penambahan konsesi terbaru yang diperoleh perseroan yaitu Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 KM yang dikelola oleh PT Jasamarga Akses Patimban (JAP)," terang Lisye.

Fokus Sinergi 3 Lini Bisnis
Lisye menyampaikan dalam mengelola proyek jalan tol baru, Jasa Marga berkomitmen mencapai target yang sudah ditetapkan, sekaligus tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap.

Dia membeberkan saat ini, Jasa Marga memiliki beberapa proyek yang sedang berjalan. Ada proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi.

Untuk menyelesaikan proyek dan mencapai target, Lisye menuturkan Jasa Marga akan fokus untuk menyinergikan 3 lini bisnis konsesi jalan tol. Hal itu juga bertujuan meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh rantai nilai perseroan.

"Lini bisnis pengoperasian melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), lini bisnis preservasi jalan tol melalui PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) serta lini bisnis prospektif melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB) untuk meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh rantai nilai perseroan," kata Lisye.

Berikutnya, Jasa Marga juga akan meningkatkan pelayanan dengan cara mengembangkan inovasi berbasis teknologi dalam operasional ataupun preservasi jalan tol. Di antaranya, mengembangkan Intelligent Transport System (ITS).

Juga, meluncurkan aplikasi Jasa Marga Integrated Maintenance Management System (JIMMS) untuk meningkatkan pengendalian layanan preservasi jalan tol secara real-time


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar