14 Maret 2025
09:10 WIB
Ini Strategi Bank Mega Syariah Hadapi Ketidakpastian Ekonomi 2025
Di tengah ketidakpastian ekonomi pada 2025, Bank Mega Syariah fokus pada strategi Business to Business to Consumer (B2B2C) untuk menggaet lebih banyak nasabah.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo dalam media gathering, Kamis (13/3). ValidNewsID/ Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - Di tengah tantangan ekonomi global serta ketidakpastian yang masih membayangi pada 2025, Bank Mega Syariah terus mengoptimalkan kinerja bisnis.
Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo, memaparkan berbagai strategi yang diharapkan dapat memperkuat posisinya di pasar perbankan syariah dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pada 2025, Bank Mega Syariah fokus pada strategi Business to Business to Consumer (B2B2C), yang bertujuan untuk memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan pertumbuhan secara eksponensial.
“Hal tersebut dilakukan untuk mendukung penetrasi pasar ritel di mana Bank tidak hanya menyasar nasabah korporasi, tetapi juga seluruh ekosistem yang ada di dalamnya,” kata Yuwono dalam media gathering, Kamis (13/3).
Baca Juga: Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Modal Kerja Untuk LRT Jakarta
Dalam upaya mewujudkan tujuannya, Bank Mega Syariah meluncurkan berbagai inovasi produk dan layanan, termasuk produk-produk andalan seperti Tabungan Haji, Mobile Banking M-Syariah, Mega First Syariah untuk layanan priority banking, Reksa Dana Syariah, serta Syariah Card.
Produk Tabungan Haji, misalnya, menyasar masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji dengan berbagai kemudahan akses dan perencanaan. Kampanye "Gen Hajj - Haji Mudah Untuk Semua Generasi" menjadi upaya konkret bank untuk memperluas jangkauan nasabah dari berbagai kalangan usia.
“Pada tahun 2024, Bank Mega Syariah mencatatkan peningkatan signifikan pada produk Tabungan Haji, dengan total nasabah naik lebih dari 6%, sementara keberangkatan Haji Khusus meningkat hingga 246%,” ungkap Yuwono.
Selain itu, terdapat produk pembiayaan Flexi Mitra Mabrur untuk jasa pengurusan pendaftaran Haji Khusus untuk menjangkau masyarakat yang ingin menjalankan ibadah Haji dengan lebih mudah.
Tidak hanya fokus pada ibadah haji, Yuwono mengatakan jika pihaknya juga terus memberikan solusi untuk nasabah dalam mewujudkan rumah impian mereka melalui produk pembiayaan rumah seperti Flexi Home dan Flexi Sejahtera.
“Kedua produk ini terbukti berhasil membantu banyak nasabah, dengan pertumbuhan pembiayaan Flexi Home mencapai lebih dari 22% YoY pada 2024,” sebutnya.
Lebih lanjut, produk Syariah Card yang diluncurkan pada 2023 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan jumlah kartu yang diterbitkan meningkat lebih dari 272% YoY, dan total pembiayaan yang disalurkan melalui Syariah Card naik lebih dari 385% YoY.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Fasilitasi Pembiayaan US$10 Juta Pada PT Solder Tin Andalan
Transformasi Digital
Transformasi digital juga menjadi strategi Bank Mega Syariah. Aplikasi Mobile Banking M-Syariah telah mengalami peningkatan yang pesat, dengan jumlah pengguna meningkat lebih dari 52% di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Berbagai fitur digital seperti digital onboarding, pembukaan rekening Tabungan Haji, serta kemudahan transaksi ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf) menjadikan layanan perbankan syariah semakin mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutur Yuwono.
Selain itu, produk wealth management seperti reksa dana dan bancassurance turut berkontribusi pada peningkatan fee-based income (FBI), yang tercatat masing-masing meningkat rata-rata 15% per bulan dan 26,25% YoY.
"Di tahun 2025, kami optimis dapat terus bertumbuh dan memperkuat posisi kami sebagai salah satu bank syariah pilihan masyarakat Indonesia. Melalui optimalisasi ekosistem, digitalisasi, serta ekspansi pembiayaan yang selektif, kami yakin dapat memberikan layanan terbaik bagi nasabah dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi syariah di Indonesia," tandasnya.