15 Maret 2024
09:00 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange menurun pada Kamis atau Jumat pagi (15/3) karena indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi (Treasury) mengalami kenaikan.
Dikutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat melemah US$13,30 atau 0,68% menjadi ditutup pada US$2.167,50 per ounce.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis bahwa indeks harga produsen (Consumer Price Index/CPI) AS, yang melacak inflasi sebelum mencapai konsumen, naik 0,6% di Februari.
Kenaikan ini lebih tinggi ketimbang kenaikan yang tercatat pada Januari sebesar 0,30%. Indeks naik 1,6% secara year on year (yoy) di Februari, tertinggi sejak September lalu.
Baca Juga: Harga Emas Menguat Seiring Pelemahan Dolar AS
Kenaikan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi, yang bearish (situasi di mana harga suatu aset diprediksi akan turun) bagi emas.
Data ekonomi lain yang dirilis pada Kamis (14/3) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah orang AS yang mengajukan tunjangan pengangguran turun 1.000 menjadi 209 ribu pada pekan yang berakhir 8 Maret, di bawah ekspektasi pasar sebesar 218%.
Kemudian, Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel AS naik disesuaikan musiman (seasonally adjusted) sebesar 0,6% pada Februari dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Ekonom memperkirakan kenaikan 0,8%.
Selain itu, Federal Reserve (The Fed) akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter The Fed pada 19 dan 20 Maret.
Logam mulia perak untuk pengiriman Mei turun 9,60 sen atau 0,38% dan ditutup pada US$25,06 per ounce. Harga platinum untuk pengiriman April menurun US$9,20 atau 0,97% menjadi US$935,70 per ounce.