c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

20 Maret 2025

16:23 WIB

Industri Tutup, Beban Puncak Kelistrikan Lebaran Diproyeksi Anjlok 30%

Liburnya kantor dan pabrik selama Lebaran berakibat pada penurunan konsumsi listrik

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Industri Tutup, Beban Puncak Kelistrikan Lebaran Diproyeksi Anjlok 30%</p>
<p>Industri Tutup, Beban Puncak Kelistrikan Lebaran Diproyeksi Anjlok 30%</p>

Konferensi pers mengenai Dukungan dan Kesiapan Badan Usaha Milik Negara untuk Sektor Energi dalam rangka Ramadan dan Idulfitri 2025 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (20/3). ValidnewsID/Yoseph Krishna

JAKARTA - PT PLN memperkirakan beban puncak kelistrikan selama periode Hari Raya Idulfitri 2025 mendatang bakal mengalami penurunan 30%, jika dibandingkan beban puncak pada hari normal.

Turunnya beban puncak kelistrikan itu tak lepas dari penutupan kegiatan perkantoran, pabrik, maupun sektor industri selama periode Lebaran, sehingga konsumsi listrik bakal menurun.

Direktur Distribusi PT PLN Adi Priyanto mengungkapkan, beban puncak kelistrikan memang selalu mengalami penurunan ketika hari raya keagamaan.

"Banyak kantor-kantor, kemudian pabrik-pabrik, industri itu tutup merayakan Idulfitri, sehingga diperkirakan beban akan turun 30% dari beban biasa di hari biasa," ucapnya dalam sesi konferensi pers di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Kamis (20/3).

Baca Juga: Ribuan Fasilitas Energi Disiagakan Untuk Layani Pemudik Lebaran 2025

Perusahaan pelat merah itu memperkirakan, beban puncak pembangkit listrik pada Lebaran 2025 berada di kisaran 45 Gigawatt (GW). Sedangkan, PT PLN memiliki daya mampu pasok di angka 67 GW.

Dari catatan itu, PLN menegaskan, kondisi sistem kelistrikan untuk menyambut Hari Idulfitri 1446 Hijriah berada dalam kondisi aman.

"Pembangkitannya sebesar 67 GW di seluruh Indonesia dan kita masih punya cadangan yang sangat sangat cukup, yaitu 22 GW atau sekitar 49% (reserve margin)," tambahnya.

Lebih lanjut, Adi menjelaskan, pihaknya telah menetapkan periode Siaga Ramadan dan Idulfitri (RAFI) selama 17 Maret-11 April 2025 mendatang.

Selama periode itu, special force bentukan PLN bakal bertugas mengamankan kelistrikan di titik-titik krusial, seperti masjid besar, bandara, terminal, dan pelabuhan, serta pusat kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Bos PLN Ungkap Kesiapan SPKLU Layani Pengguna EV Saat Mudik

Untuk tempat ibadah, PLN bakal menyiapkan keandalan kelistrikan yang berlapis pada 2.855 titik salat Idulfitri. Pada titik-titik tersebut, perusahaan akan menempatkan Uninterruptible Power Supply (UPS) hingga genset demi menjamin keamanan sistem kelistrikan.

Selain itu, ada 722 titik bandara, terminal, dan pelabuhan, serta 515 pusat kegiatan masyarakat yang bakal mendapat pengamanan listrik berlapis, baik dengan UPS maupun genset.

"Di tempat-tempat tersebut, bedanya dengan hari-hari biasa adalah kami menyiapkan keandalan kelistrikan yang berlapis. Sehingga apabila ada gangguan temporer dan sebagainya bisa kita cegah, dengan kita memasang UPS di tempat-tempat tersebut dan genset sebagai alternatif terakhir," jabarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar