29 Februari 2024
18:51 WIB
Editor: Rikando Somba
INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu mencatat produksi perikanan di wilayahnya mencapai lebih dari 551 ribu ton pada 2023, serta berkontribusi 34,63% untuk sektor perikanan di Jawa Barat (Jabar). Dengan capaian itu, Indramayu telah mempertahankan posisinya sebagai daerah produsen perikanan terbesar di Jawa Barat (Jabar). Kemudian disusul Kabupaten Cianjur yang menempati peringkat kedua dan Kabupaten Bogor di urutan ketiga.
"Kabupaten Indramayu kembali ditetapkan sebagai daerah dengan kontribusi perikanan terbesar di Jawa Barat (tahun 2023),” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu Edi Umaedi saat dikonfirmasi di Indramayu, Kamis (29/2).
Edi menyebutkan bahwa produksi pada tahun tersebut, berasal dari hasil perikanan tangkap sebanyak 174.131,77 ton dan ikan budi daya dengan jumlah 377.501,04 ton.
“Dari total produksi perikanan Jawa Barat pada 2023 yang mencapai 1,59 juta ton, kontribusi Kabupaten Indramayu mencapai 34,63 persen baik dari perikanan tangkap maupun budi daya,” ujarnya lagi.
Bupati Indramayu Nina Agustina dikutip dari Antara, menyampaikan pengembangan sektor perikanan dan kelautan di daerahnya selalu menjadi prioritas, agar semua potensi yang ada dapat dimaksimalkan. Nina mengemukakan pada dasarnya potensi perikanan dan kelautan ini sangat tinggi, karena Indramayu merupakan salah satu daerah pesisir yang ada di Jabar.
“Ini kabar baik bagi kami, Indramayu masih menjadi produsen perikanan terbesar di Jawa Barat,” ujarnya.
Dia berkomitmen untuk mengeluarkan kebijakan yang bisa mendukung para pelaku usaha seperti nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam dan pengolah serta pemasar hasil perikanan di Indramayu.

Jadi Ikon
Sementara, di Sukabumi, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menjadikan sidat sebagai ikon Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat karena daerah ini merupakan salah satu daerah di Indonesia sebagai penghasil ikan dari ordo Anguilliformes tersebut. Menurut Marwan, sidat merupakan salah satu komoditas perikanan utama Kabupaten Sukabumi sehingga layak dijadikan ikon.
"Ini merupakan komitmen kami terhadap keberadaan sidat untuk terus menjaga populasi, habitat dan ekosistemnya melalui berbagai program seperti budidaya dan lainnya," katanya saat membuka workshop implementasi jalur laluan ikan atau fishway, di Bale Pangripta Bapelitbangda Kabupaten Sukabumi, Selasa.
Dia juga menekankan, salah satu komitmen Pemkab Sukabumi adalahuntuk mendapatkan solusi bagaimana melakukan perubahan dalam mengembangkan sidat ke depannya.
Di Sukabumi, perairan Teluk Pelabuhanratu merupakan salah satu perairan strategis jalur ruaya atau jalur laluan benih sidat di selatan Jawa. Maka dari itu, pihaknya menginginkan agar seluruh pemangku kepentingan atau kebijakan bisa berkolaborasi untuk bersama-sama menjaga kelestarian ikan yang memiliki protein tinggi.
"Dengan upaya yang dilakukan bersama, kami optimistis keberadaan sidat bisa bebas dari ancaman kepunahan. Salah satunya dengan melakukan budidaya dan tidak mengeksploitasi secara berlebihan," tutupnya.