c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 Oktober 2023

16:27 WIB

Indonesia-Vietnam Tingkatkan Kompetensi Terapkan Eco Industrial Park

Saat ini, ada 3 lokasi jadi proyek percontohan EIP, yaitu kawasan industri MM2100, Batamindo, dan KIIC.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Indonesia-Vietnam Tingkatkan Kompetensi Terapkan Eco Industrial Park
Indonesia-Vietnam Tingkatkan Kompetensi Terapkan Eco Industrial Park
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Dok. Kemenperin

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan berbagai negara mitra, salah satunya Vietnam untuk menerapkan Eco Industrial Park (EIP).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia menerima delegasi Vietnam dalam Structured Exchange antar negara anggota Global Eco Industrial Park Programme (GEIPP) untuk membahas penerapan EIP.

"Tujuan dibangunnya EIP adalah untuk meningkatkan produktivitas sumber daya, kinerja ekonomi, lingkungan, sosial dan bisnis guna mencapai pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (23/10).

Agus menyebutkan saat ini, ada 3 kawasan industri yang menjadi proyek percontohan EIP. Itu terdiri dari kawasan industri MM2100 di Kabupaten Bekasi, Kawasan Industri Batamindo di Batam, dan KIIC di Karawang.

Baca Juga: Transformasi Kawasan Industri Hijau Dongkrak Daya Saing dan Investasi

Dia menuturkan ketiga lokasi itu mulai menerapkan efisiensi sumber daya dengan menggunakan energi terbarukan, seperti panel surya. 

Selain itu, mengadopsi sistem cerdas atau otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengganti peralatan instalasi menjadi lebih hemat energi.

"Kemenperin terus melakukan asistensi dan peningkatan awareness pelaksanaan efisiensi sumber daya dan produksi bersih, serta didukung pengelola yang mampu menerapkan simbiosis industri antar tenant. Itu kunci terciptanya EIP," kata Menperin.

Agus menerangkan EIP selaras dengan pembangunan industri hijau yang mengintegrasikan rantai produksi. Di antaranya penggunaan sumber daya yang efisien, pengurangan limbah hingga penerapan teknologi yang ramah lingkungan.

Dia juga menilai bahwa program pengembangan EIP berdampak positif terhadap pelestarian lingkungan berkelanjutan dalam sektor perindustrian.

"Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0," imbuh Agus.

Baca Juga: Kemenperin Percepat Pembangunan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan

Menperin menerangkan Structured Exchange dengan Vietnam, atau bertukar pengalaman serta meningkatkan kompetensi masing-masing negara, merupakan hasil kolaborasi dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).

Agus menyampaikan selama kegiatan pertukaran, delegasi Vietnam mengunjungi beberapa lokasi. Di antaranya, Gedung PIDI 4.0 di Jakarta Selatan, Karawang International Industrial City (KIIC), PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT. Akebono Brake Astra Indonesia, dan MM2100 Industrial Town.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Eko S.A. Cahyanto menilai penting kerja sama Indonesia-Vietnam guna mewujudkan industri yang inklusif dan berkelanjutan.

Ada Program Eco Industrial Development (EID)
Eko menambahkan selain melalui program GEIPP untuk mentransformasi kawasan industri RI menjadi EIP, Kemenperin juga memiliki program Eco Industrial Development (EID).

Eko menerangkan program EID didukung oleh Korean Energy Agency (KEA). Saat ini, program EID dilakukan oleh Krakatau Sarana Properti (KSP) sebagai pilot project.

Selain itu, EID juga masih dalam penjajakan dengan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) Jakarta untuk pilot project selanjutnya.

"Kemenperin juga membuka peluang kerjasama dengan negara sahabat untuk melakukan transformasi atas 141 Kawasan Industri di Indonesia menjadi kawasan industri yang mengusung konsep EIP," ucap Eko.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar