c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

10 Oktober 2024

20:06 WIB

Indonesia Usung Tiga Agenda Di KTT ASEAN-Jepang

Salah satu agenda yang diusulkan Indonesia dalam KTT ASEAN-Jepang adalah pembangunan ekonomi hijau.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Indonesia Usung Tiga Agenda Di KTT ASEAN-Jepang</p>
<p id="isPasted">Indonesia Usung Tiga Agenda Di KTT ASEAN-Jepang</p>

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin hadir dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN-Jepang sebagai rangkaian KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024). ANTARA/HO-Sekretariat Wakil Presiden

VIENTIANE - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengusulkan tiga agenda penting dalam implementasi kerangka kerja sama ASEAN-Jepang, yakni pembangunan ekonomi hijau, percepatan transformasi ekonomi digital, serta stabilitas kawasan. Hal ini mengemuka dalam KTT ASEAN-Jepang ke-27 di Laos.

Pertama, soal pembangunan ekonomi hijau. Jepang termasuk paling giat mendukung percepatan transisi energi bersih di kawasan melalui mekanisme pembiayaan inovatif dan transfer teknologi rendah karbon, Asia Zero Emission Community (AZEC). Adapun, Indonesia termasuk penerima dukungan pembiayaan proyek paling banyak dari Jepang. 

“Saya harapkan Pertemuan Tingkat Tinggi ke-2 Asia Zero Emission Cooperation (AZEC) semakin memperkuat kolaborasi untuk percepat transisi energi di kawasan,” sebutnya dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (10/10). 

Baca Juga: Tiga Negara Sepakati IKN Jadi Pusat Ekonomi Hijau

Sebagai info, KTT AZEC akan digelar sebagai acara tambahan (side event) pada Jumat (11/10) sebelum penutupan rangkaian KTT ke-44 dan 45 ASEAN, serta KTT lainnya. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan mewakili Presiden RI Joko Widodo untuk hadir dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut.

Agenda penting kedua, Wapres Ma’ruf lanjutkan, percepatan transformasi ekonomi digital. Indonesia menyadari, Jepang melalui lembaga riset ERIA telah memberikan dukungan untuk pembangunan ekonomi digital. 

ASEAN dipandang memiliki potensi ekonomi digital besar yang harus dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu, Wapres RI mendorong agar Jepang dapat mendukung agenda ini, termasuk mendukung percepatan penyelesaian perundingan ASEAN Digital Economy Framework (DEFA) yang saat ini sedang berlangsung melalui peningkatan kapasitas. 

Wapres RI mengajak kemitraan di sektor digital juga dilakukan untuk mendukung penguatan keterampilan masyarakat dan memperkuat integrasi UMKM ke dalam ekosistem digital. “Kerja sama di bidang teknologi masa depan, seperti AI dan penerapan Society 5.0 dapat dimajukan,” terang Wapres RI.

Stabilitas Kawasan
Agenda ketiga, perdamaian dan stabilitas kawasan. “Kemitraan ASEAN-Jepang harus dapat menjadi penggerak stabilitas dan perdamaian kawasan dan penerapan hukum internasional secara konsisten,” tegasnya. 

Salah satu syarat penting dalam pembangunan adalah situasi damai dan stabil. Dia mengingatkan, situasi konflik di belahan dunia lain saat ini berpotensi membawa dampak ke kawasan, sehingga ASEAN harus tetap berpegang teguh pada prinsip perdamaian dan mempersiapkan resiliansi terhadap berbagai gejolak.

Pada kesempatan ini, para pemimpin ASEAN menyampaikan apresiasi atas dukungan Jepang terhadap ASEAN Centrality dan ASEAN-led mechanism melalui sinergi Free and Open Indo Pacific dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific serta partisipasi dalam ASEAN Regional Forum dan ASEAN Defense Ministers‘ Meeting Plus

Baca Juga: ASEAN-BAC: Penerapan Ekonomi Hijau Dan Digital Dorong Kemajuan Kawasan

Selain itu, Jepang secara konsisten juga memberikan dukungan terhadap inisiatif-inisiatif kawasan, seperti pada Emergency Rice Reserve dalam kerangka ASEAN Plus Three, penguatan kerja sama keamanan siber, dan peningkatan kapasitas melalui ASEAN Japan Cybersecurity Capacity Building Center

Untuk selanjutnya, para pemimpin juga mendorong agar Jepang juga dapat mendukung ketahanan dan transisi energi kawasan melalui inisiatif ASEAN Power Grid.

Jepang adalah mitra ekonomi penting ASEAN, dengan nilai total perdagangan mencapai US$239,47 miliar dan investasi sebesar US$14,54 miliar di tahun 2023, menjadikannya mitra dagang terbesar keempat dan sumber FDI terbesar kelima kawasan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar