c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

06 September 2023

16:41 WIB

Tiga Negara Sepakati IKN Jadi Pusat Ekonomi Hijau

Brunei-Indonesia-Malaysia ingin agar ada Masyarakat Ekonomi Kalimantan (BEC) yang akan merangsang pembangunan ekonomi hijau di Ibu Kota Nusantara.

Editor: Rikando Somba

Tiga Negara Sepakati IKN Jadi Pusat Ekonomi Hijau
Tiga Negara Sepakati IKN Jadi Pusat Ekonomi Hijau
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023). Antara Foto/M Risyal Hidayat

JAKARTA- Satu kesepakatan diraih dari Borneo Business Roundtable (BBR)  atau Pertemuan Meja Bundar Bisnis Borneo yang mempertemukan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Ketiga negara anggota ASEAN ini sama-sama setuju membentuk Masyarakat Ekonomi Kalimantan (BEC) yang akan merangsang pembangunan ekonomi hijau di Ibu Kota Nusantara.

“Diskusi hari ini akan membahas topik-topik penting, memberikan wawasan tentang Nusantara, ibu kota baru Indonesia yang visioner, yang akan diresmikan pada 2024, dan membayangkan kemungkinan ibu kota ini bagi negara tetangga dan komunitas bisnis kita,” kata Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia Arsjad Rasjid dalam keterangan resmi  di Jakarta, Rabu (6/9).

Arsjad menjelaskan, Borneo Business Roundtable (BBR) atau Meja Bundar Bisnis Borneo 2023 yang berlangsung di Jakarta tersebut adalah kedua kalinya. Pertemuan pertama sukses digelar di  Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, pada 28 April 2023 lalu.

Pada pertemuan kedua tersebut, perwakilan tiga negara ASEAN di Kalimantan secara resmi mendukung kerja sama pernyataan yang bertujuan untuk membentuk Masyarakat Ekonomi Kalimantan (BEC).


Dari pertemuan ini, akan dibentuk gugus tugas kolaboratif yang terdiri dari perwakilan mitra BEC. Gugus tugas ini dibentuk untuk meningkatkan kolaborasi yang bertujuan untuk membentuk pulau yang dinamis, menjadi episentrum Ekonomi Hijau di ASEAN, yang dibangun berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan bersama untuk kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan hidup, dan kesejahteraan.

“Sebagai pemimpin, CEO dan pemangku kepentingan, kita harus menciptakan lingkungan pertumbuhan inklusif dan kerja sama tanpa batas,” jelasnya.

Terhadap pertemuan itu, Ketua ASEAN-BAC Brunei Darussalam Haslina Taib menjelaskan, BEC bertujuan untuk berfungsi sebagai asosiasi bisnis yang inklusif dan berbasis keberlanjutan bagi perusahaan-perusahaan di Kalimantan dan para profesional di bidang-bidang yang sedang berkembang. 

Namun dia memastikan, inisiatif BEC tidak terbatas pada pasar dan program yang akan menghalangi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), usaha sosial serta dan individu terampil yang juga ingin terlibat.

Dia memastikan, BEC memberikan peluang inklusif bagi dunia usaha di Kalimantan.

“Kami tetap berkomitmen untuk mendorong keberlanjutan regional di ASEAN, mengatasi tantangan bisnis di Pulau Kalimantan, dan meningkatkan kolaborasi, baik di dalam maupun di luar Kalimantan,” kata Haslina.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar