c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

24 Oktober 2024

16:56 WIB

Indonesia Perlu Kembangkan Sektor Jasa Untuk Hadapi Tantangan OECD

Dengan masuknya Indonesia menjadi anggota penuh OECD, maka potensi ekspor sektor jasa akan semakin besar.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Indonesia Perlu Kembangkan Sektor Jasa Untuk Hadapi Tantangan OECD</p>
<p id="isPasted">Indonesia Perlu Kembangkan Sektor Jasa Untuk Hadapi Tantangan OECD</p>

Ilustrasi tenaga kerja di sektor pariwisata. Shutterstock/Lucky Business

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan Indonesia perlu meningkatkan kualitas berstandar global di sektor jasa. Langkah ini sebagai persiapan Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan Indonesia memiliki permintaan global yang cukup tinggi di sektor perdagangan jasa antara lain pariwisata, pendidikan, teknologi informasi dan layanan keuangan.

"Sektor jasa memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap lapangan kerja, inovasi, dan pertumbuhan PDB (produk domestik bruto)," ujar Djatmiko dalam seminar OECD yang dilaksanakan secara tatap layar di Jakarta, Kamis (10/24), dilansir dari Antara.

Dengan masuknya Indonesia menjadi negara anggota penuh OECD, kata Djatmiko, maka potensi ekspor di bidang jasa akan semakin besar.

Baca Juga: Menkeu Sri: Kemenkeu Ikut Penuhi 6 Komite Syarat Keanggotaan OECD

Namun demikian, lanjut Djatmiko, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi Indonesia seperti pemenuhan standar global, peningkatan kapasitas yang berdaya saing, hingga reformasi kebijakan.

"Untuk sepenuhnya memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh perdagangan internasional, kita harus terus mengembangkan kebijakan kita untuk memenuhi standar global dan mengatasi tantangan yang menghambat pertumbuhan kita," katanya.

Masuknya Indonesia sebagai negara anggota penuh OECD akan memberikan dampak kepada makroekonomi Indonesia, antara lain kenaikan ekspor, impor, neraca perdagangan, PDB dan investasi.

Keikutsertaan Indonesia juga akan memberikan sejumlah manfaat seperti berpartisipasi aktif dalam pembentukan norma global, meningkatkan profil dan reputasi ekonomi yang berdampak pada tumbuhnya perdagangan dan investasi, serta memperluas jangkauan akses pasar di tingkat global.

Baca Juga: Airlangga Sebut RI Ngebut Penuhi Syarat EOCD Dalam Tiga Tahun

Sementara itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengungkapkan saat ini sedang mengembangkan instrumen world class bureaucracy (WCB) yang akan mengidentifikasi gap yang ada di Pemerintah Indonesia dengan standar internasional, termasuk dengan standar OECD.

Instrumen ini juga berfungsi sebagai pendorong pemenuhan kondisi-kondisi yang harus ditindaklanjuti untuk mendukung aksesi Indonesia menjadi anggota OECD.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar