16 Februari 2023
11:10 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago mempromosikan produk Indonesia berupa sepeda Polygon dan minuman berenergi ExtraJoss di wilayah Amerika Latin, khususnya Chile.
Produk sepeda Polygon dan minuman berenergi ExtraJoss itu dipamerkan dalam kegiatan olahraga berskala internasional, 26th International Triathlon Viña del Mar 2023 yang diselenggarakan di Viña del Mar, Chile, Minggu (12/2).
"Partisipasi ITPC Santiago dalam kegiatan olahraga triatlon ini merupakan sebuah terobosan dalam memperkenalkan Indonesia dan produk olahraga sepeda Polygon serta minuman energi ExtraJoss kepada para olahragawan dan masyarakat Chile," ujar Kepala ITPC Santiago Indah Fajarwati Bachter dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/2).
Indah mengatakan, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor sepeda Polygon ke Chile telah mencapai US$1,31 juta sejak pertama kali diekspor pada 2021.
Baca Juga: Indonesia Pede Perluas Ekspor Ke Chile
Sementara untuk produk ExtraJoss, telah berhasil masuk pasar Chile sejak awal 2022 dengan penjualan yang terus meningkat. Prospek yang sangat baik ini menjadi peluang peningkatan ekspor produk olahraga Indonesia ke Chile. Terlebih karena gaya hidup masyarakat Chile yang gemar berolahraga.
"ITPC Santiago akan terus mendorong masuknya produk Indonesia serta mempromosikan produk tersebut di pasar Chile agar produk Indonesia semakin dikenal dan menjadi pilihan utama masyarakat Chile. Kami yakin produk Indonesia dapat bersaing di pasar Amerika Latin," katanya.
International Triatlon Viña del Mar merupakan ajang olahraga tahunan yang telah diselenggarakan sejak 1995. Pada 2023, tercatat lebih dari 250 atlet mengikuti kegiatan olahraga ini yang berasal dari Chile, Argentina, Brasil dan Spanyol. Dalam kegiatan triatlon ini terdapat enam kategori, di antaranya kategori olimpiade yang terdiri dari renang, sepeda, dan lari.
Sebagai informasi, Indonesia dan Chile telah memiliki Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) yang telah resmi berlaku sejak 10 Agustus 2019, setelah sebelumnya ditandatangani pada 2017.
Pembentukan Persetujuan perdagangan IC-CEPA disepakati kedua negara untuk dilaksanakan secara bertahap (incremental) dan dimulai dengan perundingan perdagangan barang pada 2012 silam.
Baca Juga: Ekspansi Perdagangan Jadi Kunci Indonesia Maju 2045
Sejak pemberlakuan perdagangan barang IC-CEPA di Indonesia, pemanfaatan Surat Keterangan Asal (SKA) oleh eksportir Indonesia ke Chile tercatat cukup besar.
Terlihat dari nilai ekspor Indonesia ke Chile, SKA telah dimanfaatkan sebesar 80% pada 2020 dan 77% pada 2021 dari total ekspor Indonesia ke Chile. Adapun penggunaan formulir SKA IC-CEPA ini didominasi oleh produk kendaraan (HS 87), alas kaki (HS 64), pupuk (HS 31), alat pembersih rumah tangga/sabun (HS 34), serta furnitur (HS 94).
Kemudian, pada November 2022, kedua negara menandatangani Protokol Perdagangan Jasa IC-CEPA di Kantor Kemendag, Senin (21/11/2022).
Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, kedua negara juga sepakat untuk membentuk Komisi Bersama dan Komite Bersama Perdagangan Barang IC-CEPA.
Pembentukan Komisi Bersama dan Komite Perdagangan Barang bertujuan untuk membahas peninjauan implementasi persetujuan perdagangan barang dan kendala teknis lainnya. Kedua negara juga menyepakati untuk melaksanakan pertemuan pertama pada 2023.