c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

21 November 2022

14:16 WIB

Ekspansi Perdagangan Jadi Kunci Indonesia Maju 2045

Diversifikasi pasar untuk ekspansi perdagangan jadi strategi utama Indonesia untuk menyiasati perlambatan ekonomi di sejumlah negara tradisional atau tujuan utama ekspor.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Ekspansi Perdagangan Jadi Kunci Indonesia Maju 2045
Ekspansi Perdagangan Jadi Kunci Indonesia Maju 2045
Penandatanganan Protokol Perdagangan Jasa ke dalam IC-CEPA oleh Mendag Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile Jose Miguel Ahumada. Kemendag/Dok

JAKARTA - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menekankan, ekspansi pasar produk nasional ke wilayah nontradisional jadi kunci utama menyukseskan visi ‘Indonesia Maju 2045’. Diversifikasi pasar perdagangan jadi strategi utama Indonesia untuk menyiasati perlambatan ekonomi di sejumlah negara tradisional atau tujuan utama ekspor.

“Kita bisa (jadi) negara maju kalau bisa ekspansi pasar dan menguasai pasar dunia. (Pasar) tradisional kita (seperti) Eropa, Amerika (Serikat), Asean, terutama Barat sekarang sedang stuck pasarnya melambat, bahkan ada yang resesi,” katanya dalam Penandatanganan Protokol Perdagangan Jasa ke Dalam IC-CEPA, Jakarta, Senin (21/11).

Oleh karena itu, lanjutnya, pengembangan pasar dagang perlu dilakukan jika Indonesia ingin mengejar pertumbuhan ekonomi di kisaran 7%. Utamanya, perluasan pasar ke wilayah  Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, Eropa Timur, dan Asia Selatan. 

Mendag Zulhas pun menyampaikan, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan Chile merupakan upaya perluasan pasar yang dilakukan pemerintah. Implementasi perdagangan barang perjanjian ini pun sudah dimulai sejak 10 Agustus 2019. Hasilnya, perdagangan Indonesia ke negara tersebut meningkat pesat.

Kemendag mencatat, total nilai perdagangan antara Indonesia dan Chile meningkat sebesar 54% dalam kurun waktu 2019-2021, dari US$275,8 juta menjadi US$424,6 juta.

Sementara, pemanfaatan Indonesia-Chile CEPA telah meningkat hampir sepuluh kali lipat dalam waktu bersamaan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pemanfaatan Sertifikat Asal (Certificate Of Origin/COO) yang naik drastis dari 889 COO menjadi 8.134 COO. Adapun, IC-CEPA juga menjadi satu-satunya perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan negara Amerika Latin.

“Saya kira (dalam) 2-4 tahun mendatang, (total perdagangan ke Chile) kita harus bisa di atas US$1 miliar, ini baru dengan Chile,” ungkapnya.

Kemendag pun bertekad menjadikan Chile sebagai hub pembuka perdagangan ke negara Amerika Latin lainnya. Mendag Zulhas pun mengakui, hampir semua negara dari Amerika Latin memiliki potensi ekonomi yang sangat besar seperti Argentina, Ekuador, Peru, dan Kolombia.

“Karena (negara) di Latin Amerika itu punya uang, dan mereka bisa bayar,” sebutnya.

Sekali lagi, secara umum, Mendag Zulhas begitu mengapresiasi perjanjian bidang jasa yang sekarang masuk ke dalam Indonesia-Chile CEPA. Pasalnya, Chile mempunyai potensi yang tinggi sebagai pasar produk jasa Indonesia.

“Chile punya sumber daya manusia unggul dan termasuk negara yang maju di (wilayah) latin Amerika. Dengan ekonominya saya kira yang terbaik di antara negara-negara di (sekitar) Chile,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile Jose Miguel Ahumada mengapresiasi penuh perjanjian yang sudah diteken dengan Indonesia pada hari ini. Sejak IC-CEPA berlaku di 2019, Jose menyatakan, perjanjian yang sama telah menguntungkan kedua negara dan memungkinkan perluasannya dapat menguntungkan ke sektor jasa.

“Jadi, hari ini kami senang dapat melaksanakan penandatanganan protokol ini,” sebut Jose. 

Bawa Perdagangan Ke Tahap Lanjut
Jose mengutarakan, negosiasi yang sama juga mampu membuat hubungan perdagangan dan ekonomi antara Chile dan Indonesia pada tingkat prioritas baru. Sekaligus melipatgandakan sinergi dalam mengembangkan dan meningkatkan peluang bisnis di bawah kerangka standar yang tinggi, dengan mengikuti persyaratan dan kebutuhan yang berkembang. 

Selain itu, perjanjian ini akan memungkinkan kedua negara untuk sepenuhnya berfungsi sebagai platform ekspor-impor untuk aliran jasa ke wilayah masing-masing. Dalam konteks ini, pemerintah Chile memprediksi Indonesia bisa memanfaatkan peluang perdagangan baru tersebut.  

“Di sisi lain, Chile akan diuntungkan oleh Indonesia, (selaku) ekonomi terbesar di Asia Tenggara.  Kami menetapkan ekspektasi tinggi sebagai konsekuensi alami, dari bagaimana negosiasi ini berlangsung,” jabarnya.  

Oleh karena itu, dirinya mengajak pihak-pihak terkait untuk bekerja menuju langkah maju substansial dalam menerapkan protokol ini. Tidak hanya mempertimbangkan perdagangan-jasa, tapi juga jasa profesional lebih lanjut, hingga pergerakan orang perseorangan. 

Dirinya pun memuji semua pihak yang berhasil menghadirkan perjanjian ini, melalui putaran yang sangat produktif dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan komitmen dan mencerminkan 57 tahun hubungan bilateral Chile-Indonesia yang panjang dan bermanfaat.

“Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat dan terima kasih kepada tim negosiasi, atas upaya mereka dalam menjalankan tugas dalam waktu yang singkat,” sebutnya.  

“Kami mengambil langkah nyata dalam memperkuat hubungan komersial, dan kami berharap untuk dapat memanfaatkan IC-CEPA secara maksimal,” pungkas Jose.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar