14 Agustus 2023
14:24 WIB
JAKARTA - Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Edwin mengatakan, pada 2022 Indonesia menguasai sebanyak 40% pasar ekonomi digital ASEAN yang mencapai US$194 miliar.
"Pada tahun 2022 lalu, nilai ekonomi digital ASEAN mencapai US$194 miliar di mana Indonesia menguasai 40% dari nilai tersebut," katanya dalam Indonesia Retail Summit (IRS) 2023, di Jakarta, Senin (14/8) seperti dilansir Antara.
Menurut Edwin, dengan populasi sebesar 679 juta jiwa atau 8% dari total penduduk dunia, ASEAN punya potensi pasar yang besar dan menjanjikan bagi dunia usaha, termasuk ritel.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga telah mempermudah akses konsumen terhadap produk dan jasa serta menciptakan peluang bisnis yang baru.
Terlebih, kehadiran e-Commerce dan juga platform perdagangan online telah mengubah wajah ritel ASEAN.
"Peningkatan penetrasi internet dan penggunaan smartphone menyebabkan perdagangan elektronik berkembang sangat pesat dan menciptakan peluang baru bagi pengusaha dan pelaku bisnis di kawasan ini," katanya pula.
Baca Juga: Percepatan Transformasi Digital Perlu Kolaborasi Semua Pihak
Di sisi lain, pertumbuhan negara-negara ASEAN yang stabil ikut mempengaruhi perkembangan sektor ritel.
"Pertumbuhan ekonomi sebagian negara ASEAN berada di atas rata-rata pertumbuhan dunia, yakni 3,1%. Malaysia, Vietnam, Filipina, Kamboja, Singapura, dan Indonesia mencatatkan pertumbuhan di kisaran 3,8 sampai dengan 8,7%," katanya pula.
Indonesia juga dinilai ikut berperan dalam menyusun kerja sama perdagangan internasional yang memiliki dampak signifikan.
Baca Juga: Ekonomi Digital Diproyeksi Tumbuh Rp3.216 Triliun Lima Tahun Ke Depan
Berkat sejumlah kesepakatan, seperti ASEAN Free Trade Area, dan juga Comprehensive Economic Partnership Agreements (CEPA) dengan negara-negara mitra dagang telah mempermudah perdagangan antarnegara.
Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$150 miliar atau setara Rp2.333 triliun pada tahun 2025, sehingga potensial menjadi instrumen yang mampu memulihkan ekonomi nasional.
Hasil studi Google Temasek, Bain & Company menyebut nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2022 sebesar US$77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga US$130 miliar pada tahun 2025.