c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

20 Januari 2025

16:06 WIB

Indonesia Dorong Peluang Peningkatan Ekspor Ke Korea Selatan

Kemendag berharap Indonesia bisa manfaatkan peluang dan tingkatkan ekspor ke Korea Selatan, utamanya sektor pertanian, pangan, pembangunan infrastruktur, hingga SDM.  

Penulis: Erlinda Puspita

<p>Indonesia Dorong Peluang Peningkatan Ekspor Ke Korea Selatan</p>
<p>Indonesia Dorong Peluang Peningkatan Ekspor Ke Korea Selatan</p>

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Dirjen PEN Kemendag) Fajarini Puntodewi dalam sambutannya di acara ASEAN-Korea Trade & Investment Facilitator Mission to Indonesia, di Jakarta, Senin (20/1). Validnews/Erlinda PW

JAKARTA - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fajarini Puntodewi menyatakan Indonesia berpeluang meningkatkan perdagangan bilateral dengan Korea Selatan (Korsel). Alasannya, selama ini kedua negara telah menjalin hubungan ekonomi yang baik dan terus mengalami peningkatan. 

Puntodewi menuturkan, Korsel merupakan mitra dagang Indonesia yang paling penting di kawasan Asia Timur. Hal ini terbukti dari capaian perdagangan bilateral tahun lalu yang totalnya tercatat US$18,3 juta.

"Total volume perdagangan bilateral mencapai US$18,3 juta pada Januari-November 2024. Ini menjadikan Korea sebagai salah satu mitra dagang terpenting Indonesia di Asia Timur," kata Puntodewi dalam sambutannya di acara ASEAN-Korea Trade & Investment Facilitator Mission to Indonesia, di Jakarta, Senin (20/1). 

Baca Juga:Turun 2,24%, Nilai Ekspor Desember 2024 Sentuh US$23,46 M

Meski telah terjalin kerja sama perdagangan tersebut, Puntodewi menilai masih ada peluang dan potensi besar bagi kedua negara untuk memperluas perdagangan dan mendiversifikasi bidang kerja sama. 

Peluang ini semakin besar mengingat Indonesia dan Korea memiliki perjanjian dagang bilateral Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) sejak 2023. 

Dirjen PEN ini menyatakan, posisi Korea Selatan sama pentingnya seperti Amerika Serikat (AS) bagi Indonesia karena negeri ginseng ini juga turut menjadi investor asing terbesar di Indonesia. 

"Ini merupakan bukti kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki perusahaan-perusahaan Korea Selatan terhadap Indonesia. Pada tahun 2023, nilai proyek investasi Korea di Indonesia naik signifikan khususnya sektor-sektor besar seperti manufaktur, ekonomi digital, dan energi terbarukan," imbuh Puntodewi. 

Baca Juga: Tren Penggunaan Brand Ambassador Artis Korea Selatan Terhadap Brand Kecantikan

Ke depan, Puntodewi berharap kerja sama ekonomi Indonesia dan Korea bisa meningkat, terutama di sektor pembangunan infrastruktur, pangan, kendaraan listrik, pertanian, dan peningkatan kapasitas SDM. 

Berdasarkan data Kedutaan Besar Korea untuk Indonesia, ekspor Indonesia ke Korea periode 2017-2022 cenderung mengalami kenaikan signifikan, yaitu US$9,57 juta (2017), US$11,16 juta (2018), US$8,82 juta (2019), US$759 juta (2020), US$10,72 juta (2021), dan US$15,735 juta (2022). Komoditas yang paling sering diekspor antara lain batu bara, gas, tambang tembaga, bahan tanaman, pakaian, dan peralatan video.

Sementara itu, untuk impor yang dilakukan Indonesia ke Korea juga terus naik di periode yang sama, yaitu dari US$8,4 juta (2017), US$8,83 juta (2018), US$7,65 juta (2019), US$6,31 juta (2020), US$8,55 juta (2021), dan US$10,21 juta (2022). Adapun komoditas yang paling banyak diimpor terdiri dari resin sintetis, pelat baja, produk minyak bumi, tekstil, semi konduktor, dan karet sintetis.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar