c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

06 Maret 2024

18:52 WIB

Indonesia Bisa Kalahkan Vietnam Dengan Implementasi IEU-CEPA

Dengan IEU-CEPA, diharapkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa meningkat hingga mengalahkan ekspor Vietnam ke Uni Eropa.

Editor: Fin Harini

Indonesia Bisa Kalahkan Vietnam Dengan Implementasi IEU-CEPA
Indonesia Bisa Kalahkan Vietnam Dengan Implementasi IEU-CEPA
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan saat memberikan sambutan dalam seminar Gambir Trade Talk #13 di Jakarta, Rabu (6/3/2024). ANTARA/Maria Cicilia Galuh

JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan mengatakan, Indonesia mampu melampaui Vietnam saat perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah dirampungkan.

"Akses pasar kita ke Uni Eropa mana kala ini diselesaikan dan diimplementasikan, kita akan memperoleh manfaat yang jauh lebih besar dari Vietnam," ujar Kasan dalam Gambir Trade Talk #13 di Jakarta, Rabu (6/3), dikutip dari Antara.

Kasan mengatakan, Indonesia sudah tertinggal jauh dari Vietnam terkait perjanjian dagang dengan Uni Eropa. Oleh karenanya, Vietnam dapat dengan mudah untuk mengekspor barang dan jasa ke pasar Eropa.

Pada 2022, volume perdagangan Indonesia ke Uni Eropa hanya US$46 miliar, sedangkan Vietnam lebih dari US$94 miliar setelah pemberlakuan CEPA.

Baca Juga: Lima Isu Dikebut Agar Perundingan IEU CEPA Tuntas 2023

Namun demikian, Kasan optimistis jika Indonesia mampu mengejar ketertinggalan tersebut dengan dirampungkannya IEU-CEPA pada tahun ini.

Lebih lanjut, Kasan menilai, perjanjian IEU-CEPA sangatlah penting untuk membuka akses ekspor Indonesia. Sebab, bila sudah bisa masuk ke dalam pasar Uni Eropa, maka akan lebih mudah untuk memperluas ke pangsa pasar lainnya.

"Kita Indonesia dengan ekonomi yang lebih besar dari Vietnam, kita sudah mempertimbangkan, mengkalkulasi bahwa akses pasar kita ke Uni Eropa, kita berhitung akan mendapatkan benefit yang jauh lebih besar dari yang didapat Vietnam," kata Kasan.

Perundingan IEU-CEPA saat ini sudah memasuki putaran ke-17. Dalam perundingan ini, dibahas sebanyak 12 isu yakni perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, kerja sama sistem pangan berkelanjutan, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, ketentuan asal barang, energi dan bahan mentah, hambatan teknis perdagangan, subsidi, kekayaan intelektual, ketentuan institusional, dan klausul antipenipuan.

Pada putaran ke-17 ini, telah disepakati secara teknis tiga bab yakni kerja sama sistem pangan berkelanjutan, hambatan perdagangan dan ketentuan konstitusional. Perundingan ini masih akan terus berlanjut dan diharapkan bisa selesai pada akhir 2024.

Baca Juga: Indonesia-Uni Eropa Komitmen Akselerasi Perundingan IEU CEPA

Sebelumnya pada putaran ke-16 yang diadakan pada 4-8 Desember 2023, kedua tim perunding berhasil   mencapai kemajuan dan selangkah lebih dekat menuju penyelesaian.

Direktur Perundingan Bilateral Kemendag, Johni Martha yang memimpin delegasi Indonesia memaparkan secara umum, kemajuan dicapai di seluruh isu runding, termasuk disepakatinya secara substansial Bab Penyelesaian Sengketa.  

Bab tersebut merupakan Bab ke-8 di bawah Perundingan IEU-CEPA yang berhasil disepakati kedua pihak. Kemajuan positif juga terkait Hambatan Teknis Perdagangan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Terdapat 14 isu perundingan yang dibahas dalam putaran ke-16 ini, mulai dari perdagangan barang, klausul anti-fraud, perdagangan jasa, perdagangan digital, investasi, penyelesaikan sengketa investasi, pengadaan barang/jasa pemerintah, perdagangan dan Pembangunan berkelanjutan, penyelesaian sengketa, ketentuan institusional, BUMN, subsidi, ketentuan asal barang, sistem pangan berkelanjutan, serta hambatan teknis perdagangan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar