c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

13 Juli 2023

16:41 WIB

Lima Isu Dikebut Agar Perundingan IEU CEPA Tuntas 2023

Lima isu strategis tersebut menjadi fokus pada putaran ke-15 perundingan IEU-CEPA di Yogyakarta yang sedang berlangsung.

Editor: Fin Harini

Lima Isu Dikebut Agar Perundingan IEU CEPA Tuntas 2023
Lima Isu Dikebut Agar Perundingan IEU CEPA Tuntas 2023
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/7/2023). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, terdapat lima isu strategis yang harus segera diselesaikan, agar perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dapat selesai pada akhir 2023.

“Diharapkan kalau lima isu ini selesai maka di akhir tahun ini IEU CEPA bisa diselesaikan, tinggal 1 perundingan lagi,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/7), dilansir dari Antara.

Lima isu strategis tersebut, kata Airlangga, menjadi fokus pada putaran ke-15 perundingan IEU-CEPA di Yogyakarta yang sedang berlangsung.

Isu pertama adalah mengenai belanja atau pembelian pemerintah. Menurut Airlangga, Uni Eropa (EU) meminta Indonesia melakukan belanja pemerintah secara terbuka. Pemerintah, ujar Airlangga, akan menindaklanjuti permintaan itu dengan menyiapkan daftar positif mengenai pengadaan barang-barang yang dapat diberikan akses untuk internasional.

Baca Juga: Airlangga-Dubes Uni Eropa Bahas Persiapan Joint Mission EUDR

Sementara itu, isu kedua adalah terkait BUMN. Airlangga mengatakan BUMN dipertimbangkan untuk diberikan akses yang bersifat komersial dalam IEU-CEPA.

“Posisi Indonesia mengatakan bahwa BUMN ada yang mendapatkan penugasan khusus, itu yang mereka bisa terima. Dan yang tidak mendapatkan penugasan khusus kerja  samanya dimintakan tidak diskriminasi, dan yang bersifat komersial berdasarkan Business to Business,” kata dia.

Isu ketiga adalah terkait bea keluar. Menurut Airlangga, Indonesia tetap ingin mengembangkan industri dalam negeri sehingga tidak akan melepaskan bea keluar.

Kemudian, isu keempat adalah mengenai standarisasi produk berwawasan lingkungan, dan isu kelima adalah Indonesia ingin setiap sengketa investasi diselesaikan dengan basis dari The International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID).

Sejak diluncurkan pada 18 Juli 2016, perundingan IEU CEPA telah berlangsung sebanyak 15 putaran baik secara langsung maupun virtual.

Pada putaran ke-14 yang diadakan di Brussels, Belgia, pada 18-12 Mei 2023 lalu, terdapat 18 isu utama yang dirundingkan. Isu tersebut yakni perdagangan barang, ketentuan asal barang, perdagangan jasa, pengamanan perdagangan, investasi, pengadaan pemerintah, transparansi dan praktik penyusunan regulasi, penyelesaian sengketa, ketentuan institusional, hak kekayaan intelektual, badan usaha milik negara, kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas, sistem pengadilan investasi, subsidi, kebijakan anti-fraud, energi dan bahan mentah, usaha kecil dan menengah, serta hambatan teknis perdagangan.

Adapun beberapa Bab yang dapat diselesaikan pada putaran ini di antaranya, Bab Usaha Kecil Dan Menengah (Small Medium Enterprises/SMEs), Bab Pengamanan Perdagangan/Trade Remedies (TR), dan Bab Transparansi (Transparency). Penyelesaian ketiga Bab tersebut menyusul Bab Cukai dan Fasilitasi Perdagangan (Customs and Trade Facilitation/CTF), Bab Praktik Penyusunan Regulasi (GRP) dan Sanitari dan Fitosanitari (SPS) yang telah disepakati sebelumnya.

Baca Juga: Indonesia Berupaya Genjot Ekspor Alat Olahraga Ke Eropa

Total perdagangan Indonesia dan UE pada 2022 tercatat sebesar US$33,2 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UE tercatat sebesar US$21,5 miliar sedangkan impor Indonesia dari UE sebesar US$11,7 miliar.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke UE pada 2022 adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya, asam lemak monokarboksilat industri, batu bara, tembaga, dan alas kaki dengan bagian atas terbuat dari bahan kulit. Sementara impor utama Indonesia dari EU pada 2022 adalah pipa dari besi dan baja, obat-obatan, vaksin, mesin pembuat bubur kertas, serta kertas atau karton daur ulang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar