28 November 2023
14:47 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Inabuyer EV EXPO 2023, pameran sepeda motor listrik dan ekosistemnya di Indonesia, resmi dibuka hari ini, Selasa (28/11) di SMESCO Exhibition Hall, Jakarta. Acara ini menjadi ajang untuk memamerkan sepeda motor listrik, motor konversi, serta teknologi dan inovasi terkini untuk transportasi di Indonesia.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, pada pameran EV EXPO kali ini, pihaknya melihat peluang besar dalam potensi motor listrik berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Umum.
"Upaya percepatan subsidi bahan bakar dan fasilitas B2B matching bagi pemerintah pusat dan daerah melalui pengadaan EV menjadi fokus utama di event kali ini," katanya saat membuka acara.
Dia mengatakan, saat ini sudah banyak merek kendaraan listrik yang sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.
TKDN, katanya, menjadi salah satu aspek terpenting yang berkaitan dengan pengadaan barang di tengah-tengah masyarakat.
Di samping itu, dia juga menuturkan, target Inabuyer EV Expo 2023 yakni agar menjadi wadah bagi merek kendaraan listrik dan ekosistemnya, untuk menyelenggarakan penjualan langsung dengan program insentif sebesar 7 juta rupiah dan tambahan diskon dari merek EV lokal.
Business matching antara merek kendaraan listrik dengan target pembeli dari sektor swasta dan pemerintah diadakan di ruang business lounge secara terjadwal.
Baca Juga: Puluhan Motor Listrik Lokal Ramaikan Parade Road to Inabuyer EV Expo
Presentasi atau diskusi oleh ahli dan praktisi di bidang tertentu juga akan menjadi sorotan, bersama dengan peluang test drive bagi pengunjung untuk merasakan pengalaman langsung berkendara sepeda motor listrik.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang turut hadir dalam upacara pembukaan, menjelaskan acara ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan kendaraan listrik.
Dalam konteks ekspor, sebagian besar barang yang dikirim adalah barang industri, mencapai 74,2%. Ini berarti industri mengirimkan barang yang sudah diproses, meningkatkan nilai tambah, seperti nikel yang dapat bernilai 5 kali lebih mahal.
Selain meningkatkan nilai ekspor, menurutnya hal ini juga berdampak positif terhadap penciptaan lapangan pekerjaan. Dengan 46 perwakilan dagang yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Dubes WTO, KDEI Taipei, Konsul Dagang, 24 Atase Perdagangan, dan 19 Indonesia Trade Promotion Centre.
"Pelaku usaha dari industri sepeda motor listrik dapat memanfaatkan jaringan ini untuk mempromosikan produk-produk lokal. Ini sejalan dengan semangat untuk terus menunjukkan gerakan "Bangga Buatan Indonesia" dan mendukung UMKM lokal," imbuhnya.
Tekan Emisi
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Kementerian ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah mengemukakan kenaikan emisi terus meningkat seiring dengan tingginya pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan penggunaan motor listrik sebagai bagian dari inisiatif dekarbonisasi.
Dari total 127 juta kendaraan BBM, jika 20% di antaranya dapat dikonversi menjadi motor listrik, hal tersebut dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 16,8 juta ton.
Oleh karena itu, dia menegaskan pemerintah untuk membentuk ekosistem yang mendukung melalui program seperti bengkel konversi motor, Sistem Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), insentif untuk pembelian motor listrik, dan workshop konversi.
"Peran dari sektor ritel dianggap sangat penting dalam membantu penjualan baterai dan komponen pendukung lainnya untuk sepeda motor listrik," ucapnya.
Dengan melibatkan retail, menurutnya ini dapat mempercepat adopsi motor listrik dan menciptakan lingkungan yang mendukung transformasi menuju kendaraan beremisi rendah.
Baca Juga: Pengamat: Kenaikan Insentif Motor Listrik Tak Jamin Dongkrak Serapan
Senada, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba menyampaikan ini merupakan expo sepeda motor listrik terbesar. Melalui acara ini, pihaknya berharap dapat membangun ekosistem dan kolaborasi yang saling mendukung untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
"Expo ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan UMKM dalam mendukung penggunaan sepeda motor listrik bagi masyarakat lokal," kata dia.
Dia juga berharap SMESCO dapat menjadi pusat pengembangan UMKM dengan basis ekonomi hijau, terutama mengingat prediksi kerugian senilai Rp115 triliun pada 2024 akibat perubahan iklim.
Dia pun optimistis Inabuyer EV EXPO dapat menjadi pendorong transaksi besar, membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, dan menciptakan inovasi melalui teknologi berkelanjutan.
"Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga menjadi wahana untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi pada solusi terhadap tantangan perubahan iklim," ujarnya.
Sebagai informasi, pameran Inabuyer EV EXPO berlangsung mulai 28 November hingga 30 November 2023 dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, tanpa dikenakan biaya apapun atau 100% gratis.