c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

26 Juni 2025

09:37 WIB

IHSG Tertekan Isu Gencatan Senjata Israel-Iran Yang Buram

IHSG Kamis (26/6) diperkirakan bergerak di kisaran support-resistance pada level 6.791-6.919 poin. IHSG hari ini diperkirakan melemah, salah satunya karena ketidakjelasan gencatan senjata Iran-Israel.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p>IHSG Tertekan Isu Gencatan Senjata Israel-Iran Yang Buram</p>
<p>IHSG Tertekan Isu Gencatan Senjata Israel-Iran Yang Buram</p>

Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/11/2024). Antara Foto/Muhammad Adimaja/foc.

JAKARTA - PT Reliance Sekuritas Tbk memperkirakan IHSG pada Kamis (26/6) akan bergerak di kisaran support pada level 6.791 poin dan resistance pada level 6.919 poin. Singkatnya, IHSG hari ini diperkirakan dalam kondisi melemah karena minim katalis pendorong.

"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6.791 dan resistance pada level 6.919 dengan kecenderungan melemah," tulis Tim Riset, Jakarta, Kamis (26/6).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 6.842,01 poin pada perdagangan Kamis (26/6).

Baca Juga: IHSG Menguat Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

IHSG mulanya dibuka di zona hijau, tapi kemudian berbalik ke zona merah. Hingga pada pukul 09.05 WIB, IHSG melemah tipis sebesar 4,58 poin atau 0,07% menjadi ke level 6.827,55 poin.

Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia bervariasi. Seperti Indeks Nikkei 225 yang menguat 0,85% dan Kospi yang melemah 0,86%.

IHSG pada Rabu (25/6) ditutup pada level 6.832,14 atau turun 0,53%. Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor basic materials 2,03% dan energy 1,77%.

Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp1,01 triliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BBCA, BMRI, PGEO, ADRO, dan SSIA. 

Sentimen negatif datang dari ketidakjelasan rencana gencatan senjata antara Israel dan Iran serta penurunan harga komoditas minyak.

Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black spinning top, di bawah MA5, indikator Stochastic mengindikasikan akan dead cross pada area deep oversold.

"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan. Berikut saham pilihan hari ini: GGRM, GPRA, PTPP, dan KAEF," katanya.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup cenderung bervariasi. Sentimen datang dari investor yang bersikap wait and see melihat perkembangan gencatan senjata antara Israel dan Iran. 

IHSG Diproyeksi Bergerak Bercampur
Terpisah, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memproyeksikan bahwa IHSG pada hari ini akan bergerak bercampur atau mixed. Sebelumnya, pada perdagangan Rabu (25/6), IHSG ditutup turun 0,54% atau 37,02 poin ke level 6.832. 

"IHSG hari ini (26/6) diprediksi bergerak mixed dalam range 6.780-6.900 (poin)," kata Ratih dalam kajian resmi, Kamis (26/6).

Adapun, sejumlah sentimen berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Dari dalam negeri, IHSG kembali koreksi meskipun Bursa di Kawasan Asia Pasifik sebagian besar bergerak positif. 

Baca Juga: Konflik Timur Tengah Mereda, IHSG Berpeluang Lanjut Menguat

Koreksinya IHSG senada dengan aksi profit taking investor asing di seluruh pasar ekuitas senilai Rp931 miliar atau Rp55,23 triliun (ytd). Penurunan harga komoditas metal mining dan energi juga mendorong pelemahan IHSG.

Menjelang akhir bulan dengan hari bursa yang terbatas di pekan ini serta minim sentimen, berdampak pada lesunya perdagangan bursa dengan transaksi harian Rp11,99 triliun pada Rabu (25/6). 

Di sisi lain, pemerintah berupaya menjaga konsumsi domestik dengan stimulus fiskal, salah satunya Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada 17,3 juta pekerja dengan upah minimal Rp3,5 juta/bulan, senilai Rp300 ribu/bulan. BSU tersebut akan disalurkan pada bulan ini sekaligus selama dua bulan yakni Juni-Juli, dengan total Rp600 ribu.

Dari Mancanegara, Bursa Wall Street cenderung bergerak terbatas. Namun, saham Nasdaq: NVDA mencatatkan ATH baru setelah mengalami kenaikan 4,33% di level US$154,31 per saham pada Rabu (25/6). 

Pelaku pasar mencermati pernyataan Presiden AS Donald Trump untuk menggantikan Ketua The Fed Jerome Powell dari jabatanya saat ini. Sebagai informasi, masa Jabatan Powell seharusnya berakhir pada Mei-26. 

Sementara, pidato Jerome Powell di hadapan Kongres kemarin menunjukkan sinyal pemangkasan suku bunga, mengingat angka inflasi sudah mendekati target The Fed. 

Pada Mei 2025, AS melaporkan inflasi di tingkat konsumen (CPI) sebesar 2,4% (yoy) atau di bawah ekspektasi konsensus sebesar 2,5%, namun masih di atas target The Fed 2%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar