16 September 2025
09:39 WIB
IHSG Selasa (16/9) Diramal Menguat Didorong Berbagai Stimulus
Rencana pemerintah meluncurkan Program Paket Ekonomi 2025 yang terdiri dari delapan program akselerasi dinilai menjadi sentimen yang memengaruhi IHSG.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Pegawai berjalan di bawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (5/8/2024). Antara Foto/Dhemas Reviyanto
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.979,32 pada perdagangan Selasa (16/9).
IHSG mulanya dibuka pada zona hijau. Hingga pada pukul 09.20 WIB, IHSG tetap betah di zona hijau. IHSG menguat sebesar 19,79 poin atau 0,25% menjadi ke level 7.956,90.
Senada dengan hal itu, PT Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak menguat.
"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.881 dan resistance pada level 7.978 dengan kecenderungan menguat," tulis Tim Riset, Selasa (16/9).
Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia menguat. Indeks Nikkei 225 menguat sebesar 0,89% dan Indeks Kospi menguat 0,87%.
Baca Juga: Saham Bank BUMN Hijau Usai Dapat Suntikan Rp200 T, IHSG Bisa Menguat
Sementara itu, indeks utama bursa AS tercatat mayoritas menguat pada penutupan kemarin. Sentimen positif datang dari ekspektasi penurunan suku bunga acuan.
IHSG pada hari Senin (13/9) ditutup pada level 7.937,12 atau naik 1,06%. Penguatan dipimpin oleh saham-saham sektor consumer cyclicals sebesar 2,39% dan infrastructure 2,34%.
Sementara itu, asing membukukan net buy sebesar Rp978,99 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dibeli, seperti BRMS, BBCA, TLKM, AMMN, dan BRPT. Sentimen positif datang dari suntikan dana Rp200 triliun ke Bank Himbara.
Secara teknikal, candle IHSG membentuk formasi two white soldier, masih di atas MA5 dan MA20, indikator Stochastic golden cross.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Berikut saham pilihan hari ini: ANTM, BUMI, HMSP, dan ADHI," urainya.
Bergerak Bervariasi
Terpisah, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG pada Selasa justru akan bergerak bervariasi.
"IHSG hari ini (16/9) diprediksi bergerak bervariasi dalam range 7.840-8.000," kata Ratih dalam kajian resmi, Selasa (16/9).
Adapun, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain dari dalam negeri, IHSG positif dalam empat hari beruntun. Apresiasi iHSG juga senada dengan pergerakan bursa global.
Investor asing inflow di pasar ekuitas senilai Rp1,04 triliun pada Senin (15/9). Apabila diakumulasi, IHSG telah menguat 12,11% sejak awal tahun (ytd) hingga Senin (15/9).
Stimulus diluncurkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi domestic turut memengaruhi IHSG. Pemerintah meluncurkan Program Paket Ekonomi 2025 yang terdiri dari delapan program akselerasi. Sebanyak empat program akan dilanjutkan di tahun 2026, dan lima program untuk mendukung penyerapan tenaga kerja.
Baca Juga: Pasar Cermati Suntikan Dana Ke Bank Himbara, IHSG Berpotensi Menguat
Jika dirinci, delapan program andalan tersebut Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi, Perluasan PPh 21 DTP untuk Pekerja di Sektor Pariwisata, Bantuan Pangan (Dua Bulan), Diskon Iuran JKK dan JKM bagi Pekerja BPU (Ojol, Kurir, Logistik, dsb), Program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) BPJS Ketenagakerjaan, Padat Karya Tunai (Cash for Work), Percepatan Pengintegrasian PP28 (Integrasi Sistem K/L & RDTR Digital di Daerah), dan Program Perkotaan (Pilot Project DKI Jakarta).
Di sisi lain, pekan ini BI-Rate berpotensi tetap di level 5%, setelah turun 100 basis poin (bps) sejak awal tahun.
Dari mancanegara, Bursa Wall Street kompak positif di awal pekan. Pasar optimis terhadap kinerja dan pertumbuhan saham teknologi berbasis AI di tengah penurunan suku bunga The Fed.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyuarakan ide lewat media sosial bahwa perusahaan publik tidak perlu membuat laporan kuartalan, melainkan cukup tiap enam bulan sekali. Ide tersebut tetap mempertimbangkan keputusan SEC untuk mengubah aturan pelaporan perusahaan publik di AS.
Kebijakan ini bertujuan memberikan ruang bagi perusahaan untuk fokus pada kinerja jangka panjang dan menghemat beban administratif, namun transparansi dan tata kelola berpotensi berkurang.
Dari Asia, Bursa Asia Pasifik dibuka menguat terbatas di awal perdagangan Selasa (16/9). Apabila diakumulasi, Indeks Nikkei 225 menguat 12,22% (YtD) dan Hang Seng naik 31,84% (YtD) hingga Senin (15/9).