13 Agustus 2025
09:47 WIB
IHSG Menguat Seiring Optimisme Pemangkasan Bunga The Fed Di September
IHSG langsung dibuka di zona hijau. Pada pukul 09.44 WIB, IHSG menguat sebesar 69,05 poin atau 0,89% menjadi ke level 7.860,74.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.846,12 pada perdagangan Rabu (13/8).
IHSG langsung dibuka di zona hijau. Pada pukul 09.44 WIB, IHSG menguat sebesar 69,05 poin atau 0,89% menjadi ke level 7.860,74.
IHSG pada Rabu bergerak menguat seiring optimisme pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) pada September 2025.
"IHSG berhasil keluar dari area konsolidasi dengan didukung volume sehingga diperkirakan IHSG berpeluang menguji level tertinggi di 7.910,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (13/8), dikutip dari Antara.
IHSG pada hari Selasa (12/8) ditutup pada level 7.791,70 atau naik 2,44%. Penguatan dipimpin oleh saham-saham sektor industrials sebesar 5,01% dan technology 5,52%.
Sementara itu, asing membukukan net buy sebesar Rp2,28 triliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dibeli, seperti BBRI, BBCA, BMRI, TLKM, dan RAJA.
Dari mancanegara, data inflasi The Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari estimasi meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed pada pertemuan September 2025.
Inflasi Juli 2025 AS tercatat sebesar 0,2% month to month (mtm) dan 2,7% year on year (yoy), yang masing-masing di bawah estimasi sebesar 0,2% (mtm) dan 2,8% (yoy), serta turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,3% (mtm).
Dampak tarif impor Presiden AS Donald Trump terhadap beberapa sektor mulai terlihat, namun di beberapa sektor masih cenderung stagnan.
Beberapa pihak memandang cakupan luas barang-barang yang terkena tarif berpotensi memicu kekhawatiran dampaknya bisa berlangsung lebih lama.
Baca Juga: IHSG Selasa (12/8) Kembali Diproyeksi Menguat
Dari kawasan Eropa, pelaku pasar mencermati data wholesale prices Jerman periode Juli 2025 yang diperkirakan stabil di level 0,2 % (mtm), serta menantikan data GDP growth rate preliminary dari Inggris periode kuartal II/2025 pada Kamis (14/8).
Pada perdagangan Selasa (12/8), bursa saham Eropa ditutup mayoritas menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,09%, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,20%, indeks DAX Jerman turun 0,23%, sementara indeks CAC Prancis menguat 0,71%.
Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup menguat pada Selasa (12/8). Indeks S&P naik 1,13% di level 6.445,76, indeks Nasdaq menguat 1,39% menjadi 21.681,90, dan indeks Dow Jones Industrial Average naik 483,52 poin atau 1,10% menjadi 44.458,61.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 557,83 poin atau 1,34% ke 43.276,00, indeks Shanghai menguat 3,86 poin atau 0,11% ke 3.669,87, indeks Hang Seng melemah 258,69 poin atau 1,01% ke 25.222,55, dan indeks Strait Times menguat 31,05 poin atau 0,73% ke 4.251,45.
Baca Juga: IHSG Sepekan Turun 0,06%, Perdagangan Saham Ditutup Variatif
Cenderung Menguat
Terpisah, PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak di kisaran support pada level 7.740 dan resistance pada level 7.833.
"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.740 dan resistance pada level 7.833 dengan kecenderungan menguat," tulis Tim Riset, Rabu (13/8).
Secara teknikal, candle IHSG berbentuk white spinning top, masih di atas MA5 dan MA20, indikator Stochastic golden cross.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Berikut saham pilihan hari ini: KLBF, JSMR, RAJA, dan MLPL," urainya.