19 April 2024
16:14 WIB
IHSG Jatuh ke Zona Merah Dibayangi Perang Iran-Israel
Berdasarkan data terkini, hampir seluruh bursa Asia mengalami penurunan di antara 0,40% sampai dengan 3,31%
Penulis: Fitriana Monica Sari
Pegawai melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (19/4) siang, terkoreksi 103,71 poin atau 1,45% ke posisi 7.063,09.
IHSG jatuh mengikuti bursa global di tengah laporan Israel menyerang Iran pada Jumat (19/4) pagi WIB atau hari Kamis (18/4) waktu Timur Tengah. Hingga pukul 13.54 WIB, IHSG masih berada di zona merah dan tetap berada di posisi 7.063,09.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan bahwa peningkatan eskalasi antara Israel dan Iran direspon negatif oleh bursa-bursa di kawasan Asia termasuk Indonesia yang turun hingga 1,82%.
"Berdasarkan data terkini, hampir seluruh bursa Asia mengalami penurunan di antara 0,40% sampai dengan 3,31%," ujar Irvan kepada media, Jumat (19/4).
Artinya, ada beberapa bursa yang turun lebih dalam dari Indonesia. Irvan memberikan beberapa contoh, mulai dari Filipina terkoreksi 1,71%, Vietnam turun 1,93%, Thailand melemah 1,81%, hingga Jepang jatuh 2,54%.
Irvan mengatakan Bursa harus selaku optimistis menyikapi fenomena yang ada. Akan tetapi, dirinya mengaku belum tahu seperti apa kelanjutan pertikaian antara Israel dengan Iran ini.
"Kita tentu berharap tidak sampai menimbulkan perang terbuka antara kedua negara karena efeknya bisa dirasakan oleh banyak negara lain juga," ungkapnya.
Baca Juga: Perang Iran-Israel Beri Tekanan Tambahan Pada IHSG
Oleh karena itu, Bursa tentunya akan selalu memantau setiap perkembangan dan berkoordinasi juga dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) lain.
Sementara itu, kepada Validnews, Jumat (19/4), Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyampaikan bahwa IHSG hari ini dibuka terkoreksi dan saat ini sudah lebih dari 1%.
MNC Sekuritas memperkirakan hal tersebut akibat memanasnya kembali konflik geopolitik di Timur Tengah, di mana diketahui bahwa Israel menyerang Iran.
Kemudian, juga terjadi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebagai akibat dari aksi tersebut.
Namun, di sisi lain, emiten-emiten yang berbasis komoditas di IHSG bergerak menguat akibat naiknya harga komoditas dunia, seperti emas dan minyak mentah.
"Secara teknikal, IHSG sudah menembus 7.066 dan 7.045 sebagai support terdekatnya, maka worst case IHSG akan mengarah ke 6.983-7.012 sebagai area koreksi selanjutnya," pungkas lelaki akrab disapa Didit.
Baca Juga: Tertekan Gejolak Dunia, BI Klaim Rupiah Masih Stabil
Padahal sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memproyeksikan IHSG pada hari ini akan menguat terbatas.
"IHSG hari ini diprediksi menguat terbatas dalam range 7.120-7.190," kata Ratih dalam kajian resmi, Jumat (19/4).
Secara terpisah, Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG pada akhir pekan ini akan bergerak dengan rentang support di 7.100 dan resistance di 7.190.
"Pergerakan IHSG hari ini, kami estimasi akan bergerak dengan rentang support di 7.100 dan resistance di 7.190. Pergerakan IHSG dalam intermediate-term akan bergerak dalam range 7.100-7.280," tulisnya dalam kajian resmi, Jumat (19/4).