c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

14 September 2023

08:39 WIB

IHSG Diproyeksi Tembus 7.600 Hingga Akhir Tahun

Para analis saham menyebutkan beberapa sektor saham yang bisa dicermati oleh investor. Apa saja?

Penulis: Fitriana Monica Sari

IHSG Diproyeksi Tembus 7.600 Hingga Akhir Tahun
IHSG Diproyeksi Tembus 7.600 Hingga Akhir Tahun
Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Para analis saham memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2023 ini dapat kembali menembus level 7.000. Bahkan, diprediksi bisa hingga level 7.600. 

"IHSG dari September hingga akhir tahun 2023 secara Seasonality Analysis dalam kurun waktu 10 tahun dan 20 tahun terakhir memiliki rentang dikisaran 7.176,89 hingga 7.462,64 dengan asumsi penguatan atau penurunan disetiap bulan sesuai dengan rata-rata dari perhitungan Seasonality Analysis," kata Capital Market Analyst salah satu Bank terkemuka di Indonesia, Lanjar Nafi kepada Validnews, Rabu (13/9). 

Lanjar Nafi menjelaskan, metode analisis ini biasa digunakan untuk memahami dan mengidentifikasi pola musiman atau pola berulang dalam data waktu. 

"Secara fundamental menggunakan perhitungan Attractive Valuations saat ini IHSG memiliki rasio laba bersih per lembar saham yang dibandingkan dengan harga atau PER sebesar 15,9x menurut hitungan Bloomberg," ujarnya. 

Oleh karena itu, lanjut dia, apabila hitung standar deviasi selama 10 tahun terakhir, PER tersebut berada di bawah -1 standar deviasi yang dapat memberikan arti bahwa kondisi fundamental IHSG saat ini cenderung murah dibandingkan harga secara 10 tahun terakhir. 

"Dengan begitu, apabila kita menggunakan -1 standar deviasi sebagai target PER ditahun 2023 dilevel 17,1x, maka target IHSG berada di level 7.435," imbuhnya. 

Baca Juga: Apa Itu IHSG? Yuk Simak Sejarah dan Fungsinya

Menurut Lanjar Nafi, baiknya fundamental tercermin dari kinerja perusahaan, pertumbuhan ekonomi, sentimen pasar, dan kebijakan pemerintah yang relatif baik. 

Secara kinerja perusahaan, mayoritas saham-saham berkapitalisasi besar di Indonesia catatkan performance bisnis yang baik. Hal ini ditandai dengan kenaikan laba bersih dan imbal hasil dividen yang dibagikan. 

Secara pertumbuhan ekonomi, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang solid, dimana pada kuartal II/2023 mampu tumbuh lebih dari ekspektasi. 

Sedangkan secara sentimen, Indonesia sering kali diuntungkan dengan memanasnya tensi geopolitik yang mengakibatkan kenaikan harga komoditas energi. 

Kemudian, secara kebijakan pemerintah, kata Lanjar Nafi, Indonesia berhasil menahan tingkat suku bunga dan memastikan stabilitas inflasi serta nilai tukar dengan alat kebijakan moneter yang lebih optimal. 

Terkait sektor saham yang bisa dicermati, dia mengungkapkan bahwa sektor yang akan menjadi proxi investor asing perlu dicermati, seperti Keuangan, Konsumer, dan Infrastruktur. 

Selain itu, sektor yang juga mendapat sentimen positif dari perbaikan ekonomi China dan tensi geopolitik seperti Basic Material dan Energi. 

"Secara analisa teknikal, IHSG saat ini sedang terus coba patahkan level psikologis 7.000 dan resistance fibonacci 61,8% dari trend pelemahan sebelumnya di level 7.059," terangnya. 

Apabila level tersebut break out, sambung dia, akan mendorong psikologis menuju level 7.377 sebagai resistance lanjutan hingga target selanjutnya retracement fibonacci 138,2% di level 7.696. 

Tembus 7.600 
Dalam kesempatan berbeda, Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan revisi target IHSG hingga akhir tahun. 

Asal tahu saja, sebelumnya Mirae Asset Sekuritas memperkirakan IHSG bisa tembus ke level 7.600 hingga akhir 2023. 

“Kalau The Fed kemungkinan bisa mempertahankan suku bunga dan Bank Indonesia (BI) juga bisa mempertahankan suku bunga, jadi masih optimis ada perbaikan sampai dengan akhir tahun. Kita belum ada potong target (IHSG.red). Apalagi, dengan kondisi komoditas cukup membaik,” kata Robertus dalam sesi doorstop di Jakarta, Senin (12/9). 

Baca Juga: Mirae Asset Ramal IHSG Tembus 7.600 pada Kuartal IV/2023

Sementara itu, dia menuturkan, dalam beberapa bulan terakhir, IHSG bergerak cenderung fluktuatif. Pada bulan Mei hingga Juni, misalnya, indeks pada level 6.500 hingga 6.600. 

“Kalau dilihat beberapa hari terakhir, pasti ada naik turunnya. Mei-Juni, misalnya 6.500-6.600. Sekarang lebih baik dari itu berarti ada improvement, tapi memang tidak secepat seperti tahun lalu, pergerakan lebih gradual, sedikit-sedikit naiknya,” jelas dia. 

Adapun, beberapa sentimen yang membayangi pergerakan IHSG, yaitu kenaikan suku bunga The Fed, El-Nino, hingga harga CPO. 

Robertus merekomedasikan saham BUMN perbankan dan telekomunikasi yang bisa dicermati oleh investor. 

"Kalau untuk telco masih overweight, tapi kalau perbankan masih netral aja sih saat ini, tahun ini sudah high base, karena umumnya jelang tahun pemilu penyaluran kredit melambat," tutupnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar