10 Januari 2025
08:30 WIB
IHSG Berpotensi Sideways Di Tengah Gejolak Pasar Asia
Bursa Asia ditutup beragam pada Kamis (9/1). IHSG berpotensi bergerak sideways hari ini, Jumat (10/1) di tengah gejolak di pasar Asia dan komoditas.
Editor: Fin Harini
Pegawai melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak sideways hari ini, Jumat (10/1) di tengah gejolak di pasar Asia dan komoditas.
“Kospi dibuka menguat 0,26% pagi ini, sementara Nikkei melemah 0,80%. Kami memperkirakan IHSG bergerak sideways, disebabkan beragamnya gejolak yang terjadi di pasar Asia dan komoditas,” tulis Samuel Sekuritas Indonesia dalam morning brief, Jumat (10/1).
Bursa AS tutup pada Kamis (9/1) untuk menghormati mantan Presiden AS, Jimmy Carter, yang wafat pada akhir Desember 2024. Penutupan ini merupakan bagian dari tradisi Wall Street dalam memperingati Hari Berkabung Nasional bagi pemimpin negara yang meninggal dunia.
Yield UST 10Y turun 0,30% atau 0,014 bps ke 4,671%, dan indeks USD naik 0,15% ke 109,2.
Baca Juga: Perdana Melantai, Saham HGII Melesat 18%
Pasar komoditas mayoritas bergerak beragam pada Kamis (9/1). Harga minyak WTI naik 0,82% ke level US$73,9/bbl, begitu pula harga minyak Brent menguat 1,38% ke level US$76,9/bbl. Harga emas terpantau naik tipis 0,20% ke level US$2.667,3/toz. Harga batu bara turun 1,44% di level US$116,3/ton, dan CPO melemah 1,33% ke level MYR 4.296 per ton.
Bursa Asia ditutup beragam pada Kamis (9/1). Kospi naik tipis 0,03%, Hang Seng menguat 1,08%, Nikkei susut 0,20% dan Shanghai turun 0,58%.
IHSG ditutup melemah 0,22% ke level 7.064,6. Investor asing hari ini mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp38,8 miliar.
Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp65,9 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net sell asing sebesar Rp27,1 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBCA (Rp109 miliar), TLKM (Rp70,1 miliar), dan ASII (Rp54,8 miliar).
Baca Juga: Resmi IPO, Saham BRRC Tembus ARA
Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBRI (Rp147,9 miliar), GOTO (Rp59,8 miliar), dan CUAN (Rp23,1 miliar).
Adapun top sector gainer adalah sektor IDXINDUS, sementara yang menjadi top sector loser adalah sektor IDXENER. Top leading movers emiten BBCA, ASII, TPIA, sementara top lagging movers emiten BREN, BBRI, AMRT.
Pagi ini terdapat emiten yang menjadi sorotan yakni ACES, RAJA, PWON dan HGII.