09 Januari 2025
12:15 WIB
Resmi IPO, Saham BRRC Tembus ARA
Pada penutupan perdagangan sesi I, saham BRRC langsung melesat sebesar 52 poin atau 24,76% menjadi ke level Rp262 per saham.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Logo Bursa Efek Indonesia di Sudirman, Jakarta, Rabu (1/3/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - PT Raja Roti Cemerlang Tbk resmi mencatatkan saham perdana melalui penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/1).
Perusahaan yang bergerak di bidang produksi tepung roti (breadcrumbs) ini merupakan perusahaan ke-4 yang melantai di BEI pada tahun 2025 dengan kode saham BRRC.
Mengutip IDX Mobile, saham BRRC dibuka pada zona hijau. Pada penutupan perdagangan sesi I, saham BRRC langsung melesat sebesar 52 poin atau 24,76% menjadi ke level Rp262 per saham. Artinya, saham BRRC mengalami Auto Reject Atas (ARA) pada perdagangan perdana.
Melalui IPO ini, BRRC melepas sebanyak-banyaknya 291,5 juta saham dan yang menjadi penjamin pelaksana emisi efek NH Korindo Sekuritas.
Perseroan mematok harga perdana saham Rp210 per saham. Dengan demikian, melalui aksi korporasi ini, BRRC ditaksir mampu memperoleh dana segar mencapai Rp61,215 miliar.
Direktur Utama Raja Roti Cemerlang Ari Sudarsono optimis IPO akan semakin meningkatkan kinerja perusahaan.
“Berdasarkan data internal kebutuhan pelanggan Perseroan, menyebutkan pasar tepung roti mencapai Rp1 triliun pada 2024 dan akan semakin besar demand-nya. Di luar kebutuhan pelanggan existing tentu kebutuhan tepung roti secara nasional jauh lebih besar,” ujar Ari di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (9/1).
Adapun, BRRC saat ini memenuhi sekitar 9,6% kebutuhan tersebut. Menurut Ari, dengan go public, Raja Roti Cemerlang turut menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dan berpartisipasi dalam ketahanan pangan nasional.
Dia menjelaskan, nantinya 100% dana dari IPO akan digunakan untuk modal kerja yang mencakup peningkatan persediaan bahan baku dan biaya operasional untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk.
Bersamaan dengan IPO, BRRC juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 145.750.000 waran seri I secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru.
Dengan demikian, investor dua saham baru bakal memperoleh satu waran seri I. Ini berarti setiap pemegang waran memiliki hak untuk menebus 1 saham perseroan di Rp210.
Sehingga, total pelaksanaan waran seri I bakal meraup dana maksimal Rp30,60 miliar, yang keseluruhannya digunakan untuk modal kerja.
Potensi MBG
Perseroan meyakini potensi pasar tepung roti jauh lebih besar mengingat masih banyak peluang yang belum tergarap, ditambah dengan adanya program pemerintah yakni makan bergizi.
“Program makan bergizi gratis (MBG) pemerintah memperbesar opportunity kami dalam memperbesar angka penjualan," ujar Ari.
Melalui program tersebut, penjualan breadcrumbs diperkirakan akan meningkat hingga lima kali lipat. Pasalnya, produk tepung roti atau tepung panir merupakan bahan baku untuk membuat layering atas produk-produk seperti nugget, chicken katsu, kroket, risol, dan sejenisnya yang menjadi menu program makan bergizi gratis.
“Dengan jumlah dan kapasitas pabrik yang kami miliki, kami yakin dapat berkontribusi mensukseskan program makan bergizi gratis. Dan setelah IPO, kami juga akan ekspansi pabrik ke beberapa kota besar Indonesia,” tutup Ari.