c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 Oktober 2025

19:36 WIB

IHSG Anjlok 2,57%, Analis: Akibat Faktor Global

Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee mengatakan bahwa IHSG yang terkoreksi hari ini dipengaruhi oleh faktor global yang mendominasi. Apa saja?

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">IHSG Anjlok 2,57%, Analis: Akibat Faktor Global</p>
<p id="isPasted">IHSG Anjlok 2,57%, Analis: Akibat Faktor Global</p>

Seorang pekerja yang sedang melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (23/9/2025). Validnews/Hasta Adhistra

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, ditutup pada zona merah pada perdagangan Jumat (17/10). IHSG melemah sebesar 209,10 poin atau 2,57% ke level 7.915,65.

Sebelumnya, IHSG menjelang akhir pekan dibuka di level 8.132,74. Sepanjang hari, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di level 8.140,59. Akan tetapi, IHSG juga sempat anjlok ke level terendah di 7.854,30.

Menanggapi hal tersebut, ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee mengatakan bahwa IHSG yang terkoreksi hari ini dipengaruhi oleh faktor global yang mendominasi.

Salah satunya dipicu dari memanasnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Akibatnya, pasar saham telah cukup turun sejak pekan lalu.

"Kalau kita lihat, masalahnya dimulai dengan China memperketat ekspor mineral tanah jarang. Nah, itu direspons (Presiden AS) Donald Trump yang menaikin tarif China 100%. Bukannya melonggar, tapi China menerapkan tarif kepada pelabuhan atas barang-barang AS, dan kelihatannya perang dagangnya segera terjadi, jadi ini menyebabkan pasar panik," kata Hans kepada Validnews melalui sambungan telepon, Jumat (17/10).

Baca Juga: Meski Dibuka Merah, IHSG Akhir Pekan Diramal Menguat

Selain itu, lanjut Hans, saat ini pasar tengah menunggu pertemuan KTT APEC yang bakal digelar 29 Oktober 2025. Nantinya, Tarif Trump pun baru akan efektif berlaku pada 1 November.

"Jadi, pasar (market) agak panik tentang ini, karena ketidakpastian," imbuhnya.

Selain tensi perang dagang kedua negara maju, faktor lainnya yang juga turut mempengaruhi IHSG terkoreksi datang dari bank regional AS yang gagal bayar kredit.

Kemudian, shutdown pemerintah Amerika menekan pertumbuhan ekonomi AS dan menimbulkan biaya. Terkait defisit perdagangan AS, ternyata tarif yang dikenakan tidak menyebabkan surplus besar karena biaya-biaya di AS meningkat.

"Jadi ini menimbulkan ketidakpastian dari global yang masuk ke kita. Jadi lebih banyak faktor global," ujar Hans.

Saham Gorengan
Sedangkan dari dalam negeri, Hans menilai bahwa secara keseluruhan market aman. Hal itu tercermin dari data makro yang relatif masih aman.

Akan tetapi, pelaku pasar Indonesia justru dibayangi oleh pernyataan "saham gorengan". Alhasil, mereka sedikit berhati-hati dalam melakukan aksinya.

"Setelah ada pernyataan tentang saham gorengan, jadi orang bertanya-tanya, kira-kira apa nih definisi saham gorengan? Dan kira-kira saham apa yang akan ditindak? Karena kan kita tahu juga bersama bahwa saham-saham blue chip kita kan rata-rata lagi tertekan, karena asing jualan terus, ini jadi pembeban indeks kita juga. Yang naik itu kan saham-saham grup konglomerasi dan saham-saham dengan tema-tema tertentu naik," jelas dia.

Baca Juga: Perketat Pengawasan Pasar Modal, OJK Tekan Praktik Saham Gorengan

Padahal, Hans menekankan bahwa tidak ada definisi dari saham gorengan. Sejatinya, yang ada adalah definisi terkait dengan market manipulation.

Secara keseluruhan, Hans menyimpulkan, jika saham global tengah merah bergejolak, maka juga akan berimbas pada saham dalam negeri.

"Jadi saya pikir kalau global merah bergejolak, dalam negeri kayaknya jadinya agak tinggi ya, volatilitasnya, amplitude-nya itu kayak langsung lebih kencang. Karena ya tadi dibayang-bayangi oleh definisi gorengan yang tidak terdefinisi dengan jelas, karena kita enggak ada definisi saham gorengan. Apakah saham yang nampak tinggi itu gorengan? Rasanya enggak," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar