05 Juli 2024
19:09 WIB
ICP Juni 2024 Menurun, Ini Sebabnya
Penurunan rerata harga minyak mentah tak lepas dari aksi profit-taking ketika harga minyak mentah menguat.
Penulis: Yoseph Krishna
Ilustrasi pengeboran minyak bumi. Shutterstock/dok
JAKARTA - Rerata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) periode Juni 2024 lalu tercatat mengalami penurunan menjadi US$79,31 per barel dibanding bulan sebelumnya sebesar US$79,78 per barel.
Penetapan ICP periode Juni 2024 itu termaktub dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 327.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juni 2024 tanggal 1 Juli 2024.
Penurunan itu tak lepas dari menurunnya harga minyak mentah utama internasional yang antara lain dipengaruhi oleh keraguan pasar terhadap permintaan minyak mentah dunia. Kondisi tersebut diindikasikan dengan meningkatnya stok minyak mentah Amerika Serikat.
Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary menyampaikan turunnya rata-rata harga minyak mentah pada Juni 2024 dibanding Mei 2024 juga tak lepas dari aksi profit-taking saat harga minyak mentah mengalami penguatan.
"Aksi profit-taking saat harga minyak mentah mengalami penguatan dipicu oleh kekhawatiran atas gangguan pasokan minyak akibat pergolakan geopolitik di Rusia dan Timur Tengah," tulis Tim Harga lewat keterangan resmi, Jumat (5/7).
Baca Juga: Ketegangan Geopolitik Picu Kenaikan Harga Minyak Mentah
Kekhawatiran lain yang menyebabkan aksi profit-taking ialah kondisi perekonomian Negeri Paman Sam kala Bank Sentral AS menunda penurunan tingkat suku bunga, sehingga memperkuat nilai tukar Dollar AS dan membuat investor mengalihkan modal dari pasar komoditas ke Dollar AS.
Termasuk juga, ada kekhawatiran pasar terhadap peningkatan pasokan minyak mentah. Pasalnya, pertemuan OPEC+ pada awal Juni 2024 salah satunya menyepakati pengurangan pemotongan produksi pada awal kuartal IV tahun ini.
Soal pasokan minyak mentah, International Energy Agency (IEA) melaporkan ada peningkatan pasokan minyak mentah dunia sebesar 520 ribu barel per hari menjadi 102,5 juta barel per hari dibanding laporan bulan sebelumnya.
"Di sisi lain dalam laporannya, IEA menurunkan proyeksi pertumbuhan minyak mentah dunia. Proyeksi pertumbuhan tahun 2024 sebesar 100 ribu barel per hari menjadi 960 ribu barel pr hari," jelas Tim Harga.
Baca Juga: Meski Rupiah Anjlok, Pemerintah Belum Berencana Utak-Atik Subsidi BBM
Faktor lain yang berpengaruh terhadap penurunan harga minyak mentah periode Juni 2024 ialah stok minyak mentah AS yang meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 4,8 juta barel menjadi 460,7 juta barel.
"Sehingga membuat pasar khawatir akan permintaan minyak di saat musim panas. Adapun stok gasoline Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar 3 juta barel menjadi 233,9 juta barel dibanding stok bulan sebelumnya," kata Tim Harga.
Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah utama bulan Juni 2024 dibandingkan Mei 2024 relatif stabil dengan detail sebagai berikut.