c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

15 September 2025

15:40 WIB

Hilirisasi Kelapa Masuk PSN, Bappenas: Bisa Tingkatkan Devisa

Bappenas menyambut baik hilirisasi kelapa dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025-2029. Hilirisasi kelapa merupakan langkah kecil RI untuk mencapai lompatan ekonomi yang lebih besar.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

Editor: Khairul Kahfi

<p>Hilirisasi Kelapa Masuk PSN, Bappenas: Bisa Tingkatkan Devisa</p>
<p>Hilirisasi Kelapa Masuk PSN, Bappenas: Bisa Tingkatkan Devisa</p>

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy. ValidNewsID/Ahmad Farhan Faris

JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyambut baik hilirisasi kelapa dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam periode 2025-2029. Dia meyakini, masuknya hilirisasi kelapa sebagai PSN bisa mendatangkan banyak kemudahan secara ekonomi-bisnis.

“Kita bisa mengembangkan investasi, meningkatkan produktivitas, meningkatkan nilai tambah, dan meningkatkan kesempatan kerja, termasuk bagaimana membangun turunan dan produk turunan kelapa kita,” jelasnya di Kantor PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (15/9).

Baca Juga: Hilirisasi Kelapa Terganjal Ekspor

Dia menekankan, hilirisasi kelapa merupakan langkah kecil untuk mencapai lompatan ekonomi yang lebih besar. Di sisi lain, upaya ini juga dapat menjadi sejarah baru bagi Indonesia untuk tidak hanya bergantung pada kelapa sawit. Dia mengenang, kelapa pernah membuat ekonomi Indonesia bangkit di tahun 1960-an ketika mengalami inflasi besar dan kehabisan devisa.

“Kelihatannya hanya kelapa, kelihatannya hanya pohon kelapa, tetapi dari kelapa inilah sebenarnya Indonesia pernah bangkit,” ujarnya.

Waktu itu, Fransiscus Xaverius Seda menjabat sebagai Menteri Perkebunan (Kabinet Kerja IV Tahun 1963-1964) dan pernah menjadi Menteri Keuangan 1966-1968, sukses mendapatkan devisa besar dari kelapa atau kopra yang terpusat di Sulawesi Utara.

“Pada waktu itu, penasihat Presiden Soekarno dilanjutkan Penasihat Presiden Soeharto mengelola kopra sebagai sumber devisa utama. Namun sayang, ini tidak berkelanjutan,” ungkapnya.

Memudarnya Kejayaan Kelapa RI
Ketidakberlanjutan itu ditujukan dengan perkebunan kelapa yang tak terawat, berkurangnya kelapa dan bibit kelapa, serta moncernya pertumbuhan kebun kelapa sawit. Kondisi ini juga turut berdampak pada hilangnya kearifan lokal untuk membuat minyak goreng mandiri dari kelapa.

Dia juga menyayangkan, ketidakhadiran 'hilirisasi' kelapa tradisional menjadi minyak masak seperti dahulu secara tidak langsung ikut memperparah gejolak produksi minyak goreng kelapa sawit. 

Selaku salah satu produsen kelapa utama di dunia, Pambudy ingin kelapa memiliki peta jalan hilirisasi untuk pembangunan jangka menengah-panjang (RPJMN-RPJPN).

Bappenas mencatat, produksi kelapa Indonesia 2023 berkontribusi sebanyak 24% terhadap produksi kelapa setara kopra di dunia atau sebesar 2,84 juta ton. Selain itu, RI juga memiliki areal kelapa terbesar di dunia, dengan luas sebesar 3,32 juta ha di mana 98,82% dimiliki petani kecil.

Baca Juga: Bappenas Akan Luncurkan Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025-2045

Menteri PPN/Bappenas pun tidak heran posisi kelapa Indonesia di dunia saat ini disalip oleh Filipina. “Tadinya (kelapa) Indonesia nomor satu, sekarang nomor dua. Kenapa kita nomor dua? Karena kita tidak mengurus kelapa dengan baik,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya mendukung Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang telah menanam bibit kelapa di seluruh Indonesia secara serentak. Dia menjelaskan, diversifikasi hilirisasi kelapa dapat dilakukan dengan sejumlah langkah.

“Jadi untuk pengembangan industri, kemudian juga nanti ada hubungan dengan inovasi teknologi yang sangat canggih, dan paling penting adalah industri paling sederhana yang bisa dikembangkan oleh para pengelola lapas kita,” imbuhnya.

Menurutnya, lewat pembibitan optimal lembaga pemasyarakatan atau lapas pada gilirannya bisa masuk ke dalam rantai pasok kelapa dunia. Di sisi lain, upaya ini juga bisa meneken keberadaan kriminal di dalam negeri.

“Ini adalah peta jalan yang pas antara hilirisasi kelapa dengan peningkatan kemampuan serta peningkatan penanganan Kementerian imigrasi dan Pemasyarakatan supaya bisa berkembang lebih baik. Dengan pembibitan yang bagus, akan mendapatkan tambahan lagi,” bebernya.

Tanam 360.700 Pohon Kelapa
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengatakan, pihaknya telah menanam 360.700 pohon kelapa di seluruh Indonesia. Menurutnya, langkah ini juga menjadi penguatan program ketahanan pangan.

“Saya sampaikan kepada pegawai, kalau memang tidak punya lahan serahkan ke masyarakat. Kami hitung-hitung kalau 1 ha (berisi) 250 pohon, dari 360.700 kami menanam kelapa di 1.443 ha. Mudah-mudahan bisa menjadi lebih produktif,” kata Agus.

Baca Juga: Beragam Produk Hilir Kelapa Siap Bersaing Di Pasar Global

Setelah menandatangani MoU perencanaan dan percepatan program hilirisasi kelapa, Agus menekankan kepada jajaran Kepala Lapas, Kepala Rumah Tahanan (Karutan), dan Kepala Kanwil yang memiliki banyak produksi kelapa untuk melakukan pembibitan.

“Pembibitan itu mudah-mudahan nanti kita bisa distribusikan ke daerah yang membutuhkan supaya kita bisa menjalankan program hilirisasi kelapa dengan baik,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan seluruh kementerian/lembaga untuk menjalankan program hilirisasi kelapa. Terlebih, Kementerian Pertanian juga mendapatkan amanah untuk menjalankan program tersebut.

“Nanti kita akan bersama dengan Kementerian Pertanian, kemudian Bappenas, nanti kita akan kembangkan. Saya rasa perlulah kita bergandengan tangan semua untuk bisa menyukseskan program hilirisasi kelapa ini,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar