30 Desember 2024
08:38 WIB
Hari Terakhir Perdagangan 2024, IHSG Berpotensi Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada hari terakhir perdagangan bursa pada 2024. IHSG diperkirakan mengikuti pelemahan pasar AS dan regional.
Editor: Fin Harini
Pegawai melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada hari terakhir perdagangan bursa pada 2024. IHSG diperkirakan mengikuti pelemahan pasar AS dan regional.
“Pagi ini, Kospi tercatat melemah 0,30%, dan Nikkei juga mencatatkan pelemahan 0,07%. Kami memperkirakan IHSG bergerak melemah, didorong sentimen melemahnya pasar AS dan regional,” tulis Samuel Sekuritas Indonesia dalam laporan riset harian, Senin (30/12).
Pasar saham AS ditutup melemah pada Jumat (27/12), Dow susut 0,77%, S&P 500 turun 1,11%, dan Nasdaq terkoreksi hingga 1,49%.
“Pasar AS ditutup melemah di tengah keberhasilan Wall Street menunjukkan tren peningkatan tahun ini,” imbuh Samuel Sekuritas.
Yield UST 10Y menguat 0,96% atau 0,044 bps ke 4,629%, dan USD Index turun 0,09% ke 108,0.
Baca Juga: IHSG Usai Natal Dibuka Menguat
Pasar komoditas bergerak beragam Jumat kemarin (27/12). Harga minyak WTI naik 1,41% ke level US$70,60/bbl, harga minyak Brent menguat 1,26% ke level US$74.17/bbl, dan CPO naik 1,74% ke level MYR4.625 per ton. Harga batu bara tak bergerak di level US$125,5/ton, dan harga emas terpantau melemah 0,46% ke level US$2.621/toz.
Bursa Asia ditutup beragam Jumat kemarin (27/12). Kospi dan Hang Seng turun masing-masing 1,02% dan 0,04%, sedangkan Nikkei dan Shanghai menguat masing-masing 1,80% dan 0,06%.
IHSG ditutup melemah 0,41% ke level 7.036,6. Investor asing kemarin mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp759,3 miliar.
Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp199 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing sebesar Rp560,3 miliar.
Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BREN (Rp55,4 miliar), BMRI (Rp54,4 miliar), dan TLKM (Rp45,8 miliar).
Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBRI (Rp168,9 miliar), GOTO (Rp29,4 miliar), dan ICBP (Rp26,2 miliar). Top leading movers emiten BMRI, BBCA, BREN, sementara top lagging movers emiten AMMN, BBRI, GOTO.
Pagi ini, terdapat beberapa emiten yang menjadi sorotan. Pertama, PT Adaro Clean Energy Indonesia (ACEI) memberikan pinjaman senilai US$41,1 juta kepada PT Karimun Sarana Surya (KSS) untuk mendukung proyek energi terbarukan di Kabupaten Karimun.
Langkah ini sejalan dengan strategi ADRO mengembangkan sektor non-batu bara dan fokus pada keberlanjutan. Pinjaman berjangka hingga 31 Desember 2025 dengan bunga Term SOFR 1,70%.
Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Naik Tipis 0,75% Jadi 7.036,57
Berikutnya, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) terkait transaksi afiliasi yang dilakukan. Pada 23 Desember 2024, ERAL menyetor tambahan modal menggunakan kas internal kepada Era Gaya
Indonesia (EGI), dengan kepemilikan langsung sebesar 49%, dalam rangka mempertahankan kepemilikan.
Adapun rincian penyertaan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 2,682,000 lembar saham baru EGI dengan nilai nominal Rp50,000/lembar atau senilai Rp134,1 miliar.
Terakhir, Komisaris Utama PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM), Raam Jethmal Punjabi, menambah kepemilikan saham Perseroan sebanyak 2,87 juta lembar saham dengan harga Rp302/saham atau senilai Rp915 juta yang dilakukan pada rentang 18-27 Desember 2024.
Dengan demikian, jumlah kepemilikan saham Raam Jethmal Punjabi di RAAM menjadi sebanyak 4.792.855.782 lembar saham atau setara 70,34% dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebanyak 4.789.985.082 lembar saham atau setara 70,30%.