c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

04 Maret 2024

15:58 WIB

Harga Pertamax Cs Tak Naik, Erick Thohir Buka Suara

Keputusan untuk menahan harga Pertamax dan BBM non-subsidi ditetapkan supaya masyarakat tidak semakin terbebani

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Harga Pertamax Cs Tak Naik, Erick Thohir Buka Suara
Harga Pertamax Cs Tak Naik, Erick Thohir Buka Suara
Jaksa Agung RI Sanitiar Burhanudin (kiri) bersama Muhammad Yusuf Ateh (tengah) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (4/3). ValidNewsID/Yoseph Krishna

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara terkait instruksi pemerintah kepada PT Pertamina (Persero) supaya tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi periode Maret 2024.

Menurutnya, keputusan itu ditetapkan guna meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga beras. Dengan menahan harga Pertamax Cs, dia berharap beban masyarakat bisa berkurang.

"Masalah situasi dari dunia hari ini kan sedang tidak menentu, kita harus prihatin dengan kondisi rakyat," ucapnya saat ditemui awak media di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Senin (4/3).

Erick mengatakan, langkah menahan harga BBM non-subsidi, misalnya Pertamax 92 di level Rp12.950/liter itu dilakukan supaya tidak ada beban tambahan yang dirasakan masyarakat sehingga roda perekonomian bisa tetap berputar.

"Sekarang harga BBM tidak naik, kita coba jaga supaya jangan masyarakat terbawa, terkena dampak. Ini yang sedang kita coba seimbangkan," kata Erick.

Baca Juga: Tak Naikkan Harga BBM Februari 2024, Ini Alasan Pertamina

Sekadar informasi, Pertamina mematok harga BBM non-subsidi periode Maret 2024 sama dengan bulan sebelumnya atau tidak mengalami kenaikan. Misalnya untuk Pertamax sebesar Rp12.950/liter, Pertamax Turbo Rp14.400/liter, Pertamax Green Rp13.900/liter, Dexlite Rp14.550/liter, serta Pertamina Dex Rp15.100/liter.

Padahal, badan usaha lain telah menaikkan harga BBM, misalnya Shell yang mematok harga Shell Super sebesar Rp14.530/liter atau naik dari Rp13.540/liter, serta Shell V-Power yang naik dari Rp14.380/liter menjadi Rp15.370/liter.

Bukan kali pertama, PT Pertamina (Persero) jelang pemilu atau awal Februari 2024 juga memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM non-subsidi.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta masyarakat untuk menghemat penggunaan BBM supaya kestabilan pasokan bisa tetap terjaga.

"Agar kestabilan pasokan tetap terjaga, kita perlu menggaungkan kepada masyarakat untuk melakukan penghematan energi. Jangan gunakan energi apabila tidak perlu, karena kita juga sulit mendapatkannya," sebut Arifin dari Bojonegoro, Sabtu (2/3).

Eks-Duta Besar RI untuk Jepang itu menerangkan saat ini konflik geopolitik dunia masih belum menemui titik terang. 

Akibatnya, negara produsen minyak dunia masih mengendalikan kuota produksi sehingga harga minyak mentah masih bertengger di atas US$80 per barel dari yang sebelumnya sekitar US$65-US$70 per barel.

Di tengah kondisi tersebut, pemerintah berupaya keras untuk menjaga daya beli masyarakat dengan meminta PT Pertamina (Persero) selaku perusahaan pelat merah yang menyalurkan BBM agar tidak menaikkan harga saat badan usaha lain melakukan penyesuaian.

"Semester awal 2024 ini tidak boleh naik supaya aktivitas masyarakat tidak terganggu dan kita menstabilkan kondisi sesudah pemilu dan ditengarai adanya harga beras yang meningkat," tambahnya.

Arifin juga menegaskan harus ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga ketahanan energi. Dari sisi pemerintah akan menjaga kestabilan harga dan dari sisi masyarakat akan melakukan penghematan.

"Jadi ini yang perlu kita saling dukung. Pemerintah akan menjaga harga. Di lain sisi, masyarakat juga kita minta untuk melakukan penghematan energi," terang Arifin Tasrif.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Usai OPEC+ Lanjutkan Pengurangan Produksi

Kerugian
Lebih lanjut, Menteri Erick menjelaskan saat ini pemerintah belum memutuskan sumber dana untuk menambal kerugian yang kemungkinan bakal dialami PT Pertamina (Persero).

Di sisi lain, Mantan Bos Inter Milan itu turut memperhatikan fluktuasi harga minyak mentah dunia. Sehingga, Erick tak menutup kemungkinan soal penyesuaian harga BBM non-subsidi di kemudian hari.

"Pasti ada adjustment. Tapi selama kita bekerja sama, seluruh kementerian berpihak dengan policy ke rakyat, kita tidak boleh untung dan tidak untung," tandas Menteri Erick Thohir. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar