c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

01 September 2025

08:43 WIB

Harga Minyak Stabil Setelah Penurunan Bulanan Akibat Kelebihan Pasokan Dan Geopolitik

Harga minyak Brent untuk pengiriman November sedikit berubah di level US$67,40 per barel pada pukul 08.31 di Singapura.  

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">Harga Minyak Stabil Setelah Penurunan Bulanan Akibat Kelebihan Pasokan Dan Geopolitik</p>
<p id="isPasted">Harga Minyak Stabil Setelah Penurunan Bulanan Akibat Kelebihan Pasokan Dan Geopolitik</p>

Pekerja Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) memeriksa fasilitas produksi anjungan lepas pantai Sepinggan Field Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS), Kalimantan Timur, Senin (25/3/2024). Antara Foto/Hafidz Mubarak A

SINGAPURA - Harga minyak stabil mentah (crude oil) membukukan penurunan bulanan. Para pedagang masih berfokus pada kekhawatiran atas potensi kelebihan pasokan dan ketegangan geopolitik.

Dikutip dari Bloomberg, Brent untuk pengiriman November sedikit berubah di level US$67,40 per barel pada pukul 08.31 di Singapura. Harga Brent yang paling aktif turun lebih dari 6% bulan lalu.

WTI untuk pengiriman Oktober stabil di level US$63,93 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Susut Usai KTT AS-Rusia

Para pedagang menanti perkembangan sikap India terkait impor minyak dari Rusia dan penetapan tarif sekunder oleh Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif sekunder untuk negara Asia Selatan itu untuk mendorong India mengakhiri impor minyak mentah dari Rusia.

Pada hari Senin, Perdana Menteri India Narendra Modi akan bertemu Presiden Vladimir Putin di sela-sela pertemuan puncak regional di Tiongkok.

Harga minyak telah turun sekitar 10% tahun ini, terbebani oleh banjir pasokan tambahan dari OPEC+, serta kekhawatiran bahwa perang dagang yang dipimpin AS akan menghambat permintaan energi.

Kelompok produsen, yang mencakup Rusia, dijadwalkan mengadakan pertemuan virtual pada 7 September untuk membahas langkah selanjutnya, dengan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pasar minyak mentah akan menghadapi rekor kelebihan pasokan tahun depan.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Stabil Usai Fed Isyaratkan Pangkas Suku Bunga

Langkah-langkah AS terhadap India merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menengahi berakhirnya perang di Ukraina, meskipun Washington belum mengenakan tarif serupa terhadap Tiongkok. 

Pada akhir pekan, penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, terus menekan, mengatakan kepada Fox News Sunday bahwa New Delhi sedang menyulut "mesin perang Rusia" dan "tidak lebih dari sekadar tempat pencucian uang bagi Kremlin."

Di AS, para hedge fund mengurangi posisi bullish mereka terhadap minyak mentah AS ke level terendah dalam sekitar 18 tahun karena ketidakpastian kebijakan ekonomi memperparah kekhawatiran yang berkembang tentang kelebihan pasokan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar