c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

25 Agustus 2025

08:37 WIB

Harga Minyak Mentah Stabil Usai Fed Isyaratkan Pangkas Suku Bunga

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik 0,1% menjadi US$67,79 per barel pada pukul 08.46 pagi di Singapura.  

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">Harga Minyak Mentah Stabil Usai Fed Isyaratkan Pangkas Suku Bunga</p>
<p id="isPasted">Harga Minyak Mentah Stabil Usai Fed Isyaratkan Pangkas Suku Bunga</p>

Foto udara anjungan lepas pantai Sepinggan Field Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS) Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Kalimantan Timur, Selasa (26/3/2024). Antara Foto/Hafidz Mubarak A

SINGAPURA - Harga minyak mentah (crude oil) stabil setelah menguat pekan lalu. Trader masih memantau ketegangan pasokan, serta sentimen yang lebih luas terhadap aset berisiko setelah bank sentral AS Federal Reserve mengisyaratkan pemangkasan suku bunga.

Dikutip dari Bloomberg, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik 0,1% menjadi US$67,79 per barel pada pukul 08.46 pagi di Singapura. Brent sudah menguat hampir 3% pekan lalu. Sedangkan, harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober naik 0,1% menjadi US$63,75 per barel.

AS telah mengancam akan menggandakan tarif untuk semua impor dari India menjadi 50% sebagai balasan atas pembelian minyak Rusia. Dengan denda yang akan berlaku mulai hari Rabu, para diplomat India mengatakan bahwa perusahaan pengolah minyak lokal akan terus mengambil minyak mentah dari Moskow.

Aset berisiko, termasuk sebagian besar komoditas, melanjutkan penguatan pada hari Senin, dengan saham menguat setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan potensi dimulainya kembali pemangkasan suku bunga bulan depan dalam pidatonya pada hari Jumat. Minyak mentah dapat diuntungkan oleh lonjakan aktivitas ekonomi, serta melemahnya mata uang AS.

Harga acuan global Brent bertahan dalam kisaran sempit hampir sepanjang bulan ini di tengah perdagangan musim panas yang sepi, karena para pedagang mempertimbangkan tantangan terhadap ekspor Rusia, upaya untuk mengakhiri konflik di Ukraina, dan dampak dari perang dagang yang dipimpin AS. 

Harga minyak berjangka tetap sekitar 9% lebih rendah tahun ini di tengah kekhawatiran akan kelebihan pasokan di kuartal-kuartal mendatang setelah OPEC+ memulai memulihkan kembali pasokan minyak.

“Perhatian sebagian besar masih tertuju pada peristiwa jangka pendek, dan potensi risiko penurunan fundamental belum diperhitungkan,” kata Gao Jian, analis di Qisheng Futures Co yang berbasis di Shandong. Dampak positif dari setiap pemotongan suku bunga The Fed mungkin “membutuhkan waktu untuk terlihat,” tambahnya.

AS menggandakan upaya untuk menengahi berakhirnya perang di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dengan serangkaian pertemuan diplomatik tingkat tinggi. 

Pekan lalu, Presiden Donald Trump tampaknya kembali mengambil sikap yang lebih keras terhadap Moskow, mengancam Rusia dengan “sanksi besar-besaran” kecuali kesepakatan dapat dicapai dalam waktu sekitar dua minggu. Namun, ia juga mengatakan Washington tidak dapat “berbuat apa-apa”.

Volume perdagangan berjangka Brent lebih rendah daripada rata-rata harian pada jam perdagangan awal Asia pada hari Senin, karena sebagian pedagang libur karena hari libur umum di Inggris.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar