c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

11 Mei 2023

13:20 WIB

Harga Merangkak Naik, Ikappi: Impor Tak Berhasil Stabilkan Harga

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan kebijakan impor tak mempengaruhi harga. Pemerintah terkesan melakukan pembiaran terkait merangkaknya harga bahan pokok.

Penulis: Sakti Wibawa

Harga Merangkak Naik, Ikappi: Impor Tak Berhasil Stabilkan Harga
Harga Merangkak Naik, Ikappi: Impor Tak Berhasil Stabilkan Harga
Ilustrasi. Pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Agung, Depok, Sabtu (18/3/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengatakan, kebijakan impor daging tak berdampak pada penurunan harga daging. 

"Ini dibuktikan dengan harga daging walaupun terjadi penurunan harga akan tetapi harga tersebut dirasa masih sangat mahal bagi masyarakat," katanya kepada Validnews, Rabu (10/5). 

Dirinya melanjutkan, kenaikan beberapa komoditas seperti daging ayam, telur ayam, dan juga masih tingginya harga daging sapi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. 

Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah faktor pasokan yang saat ini berkurang, dan juga faktor permintaan masyarakat yang terlalu tinggi. 

Selain itu, faktor mahalnya harga daging ayam dan juga daging sapi tersebut di antaranya adalah mahalnya harga pakan saat ini. 

"Harga telur ayam sendiri saat ini sudah mencapai Rp30 ribu di pasaran, jangan sampai harga telur mencapai fase Rp32 ribu, pemerintah seharusnya hadir pada saat ini," tuturnya. 

Baca Juga: Harga Beras, Daging Ayam dan Bapok Lain Merangkak Naik

Berdasarkan pantauan harga di Pasar Tradisional Pasar Minggu pada Rabu (10/5), harga daging ayam saat ini mencapai Rp50 ribu, dan untuk harga daging sapi sendiri Rp120 ribu, sementara itu untuk telur ayam saat ini Rp30 ribu. 

Dilansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras sendiri saat ini mencapai Rp13.400, untuk harga daging ayam sendiri Rp36.500, harga daging sapi Rp135.350. 

Terkesan Dibiarkan
Reynaldi juga menuturkan, masih ada pembiaran harga oleh pemerintah saat ini. Untuk itu, pemerintah harus memiliki langkah yang tepat untuk mengatasi lonjakan harga pada setiap tahunnya.

Menurutnya, sudah saatnya pemerintah membenahi dari segi hulu maupun hilirnya, dengan cara mengajak berbicara peternak maupun petani yang ada di daerah. 

"Pemerintah juga harus memiliki pemetaan daerah yang menjadi produsen yang berbeda, dengan cara mencari alternatif baru bukan dengan cara impor saja," katanya. 

Dia memaparkan, setiap tahunnya pasti terjadi lonjakan harga terutama daging sapi, bahkan daging sapi bisa mencapai Rp145 ribu/kg.

Jikalau terjadi penurunan permintaan, sambungnya, seharusnya harga saat ini bisa turun, namun saat ini malah merangkak naik. 

"Seharusnya bisa turun karena permintaan masyarakat saja sedikit, berarti ini kan harus ada kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan harga," tutupnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar