c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

04 April 2025

20:24 WIB

Hadapi Tarif Resiprokal AS, RI-Malaysia Sepakat Perkuat Ekonomi Regional ASEAN

Akan ada sinkronisasi antar negara ASEAN yang terkena dampak kebijakan tarif resiprokal AS, salah satunya dengan memanfaatkan Perjanjian TIFA.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Hadapi Tarif Resiprokal AS, RI-Malaysia Sepakat Perkuat Ekonomi Regional ASEAN</p>
<p id="isPasted">Hadapi Tarif Resiprokal AS, RI-Malaysia Sepakat Perkuat Ekonomi Regional ASEAN</p>

Menko Airlangga bertemu PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia, Jumat (4/4) untuk membahas tarif resiprokal Amerika Serikat. Sumber: Kemenko Perekonomian  

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, Indonesia bersama dengan negara anggota ASEAN akan melakukan sinkronisasi untuk membangun komunikasi terkait strategi menghadapi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat.

“Perlu dilakukan sinkronisasi antar negara-negara ASEAN, karena dari 10 negara ASEAN, semua terkena dampak kebijakan tarif resiprokal AS, sehingga perlu secara kolektif membangun komunikasi dan engagement dengan Pemerintah AS," ujar Menko Airlangga, dalam kunjungan kerja ke Malaysia, Jumat (4/4).

Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri (MITI) Malaysia Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis sebagai salah satu pihak yang ditemui Menko Airlangga ikut menegaskan, bahwa pertemuan yang berlangsung membahas strategi untuk penguatan ekonomi regional ASEAN.

"Dalam lingkungan global yang penuh ketidakpastian, persatuan ASEAN bukan lagi pilihan, tetapi menjadi suatu keharusan," ujar Tengku Zafrul.  

Kedua pihak sepakat, posisi ASEAN di Indo-Pasifik sangat penting dan dapat menjadi satu kekuatan besar, guna mendorong penguatan ekonomi regional di Kawasan ASEAN dan di tingkat global. Suara ASEAN juga disebut perlu lebih lantang, pada saat ekonomi global sedang bergejolak.

Baca Juga: Awas, Dampak Tak Langsung Tarif Resiprokal Ancam RI

Selain itu, PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dalam kesempatan terpisah juga menegaskan pentingnya perkembangan dari berbagai kerjasama ekonomi Malaysia dengan Indonesia.

“Prioritas juga diberikan untuk memperkuat dan memperbarui sinergi ekonomi, yang mencerminkan komitmen kerja sama yang kuat antara Indonesia dan Malaysia ke tingkat yang lebih baik di masa mendatang," ujarnya.

PM Anwar menyebut, kondisi global yang terjadi justru diharapkan dapat memperkuat lebih banyak lagi kegiatan ekonomi dan perdagangan, yang melibatkan para Pengusaha Indonesia dan Malaysia di berbagai sektor terkait.

Mengamini pernyataan PM Anwar, Menko Airlangga mengatakan penting untuk mendorong penguatan kerjasama seluruh Negara ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk respons atas kebijakan tarif resiprokal AS.

Manfaatkan Perjanjian TIFA
Mengenai strategi menghadapi kebijakan tarif resiprokal AS, Indonesia-Malaysia sepakat akan memanfaatkan Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (Trade and Investment Framework Agreement/TIFA), untuk mencari keuntungan dari perdagangan timbal balik dan mengupayakan berbagai perjanjian kerjasama dengan AS.

Perlu diketahui, TIFA sendiri memiliki prinsip strategis yang digunakan untuk dialog mengenai masalah perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat dan pihak lain, dengan tujuan meningkatkan kerja sama ekonomi dan penegakan hak kekayaan intelektual.

Baca Juga: Istana Klaim Indonesia Sudah Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal Trump

Perjanjian ini juga memiliki peran menyediakan kerangka kerja untuk dialog dan negosiasi antara Amerika Serikat dengan negara lain, dan dapat menjadi dasar untuk perjanjian perdagangan dan investasi yang lebih komprehensif.

Bermodalkan perjanjian TIFA, Indonesia-Malaysia mengakui kebijakan tarif Presiden Trump menimbulkan tantangan yang besar terhadap dinamika perdagangan global.

Namun, dengan tetap menghormati kebijakan tersebut, Indonesia dan Malaysia percaya pada hubungan yang konstruktif dan saling menguntungkan. Sehingga keduanya berkomitmen untuk menjaga kepentingan ekonomi dengan tetap menjaga hubungan perdagangan yang kuat dengan AS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar