c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

15 Oktober 2025

08:00 WIB

Gerak Lambat PLN Kembangkan PLTP Hululais, Gara-Gara Danantara?

Kementerian ESDM mengidentifikasi penyesuaian proses administrasi Danantara Indonesia dinilai jadi salah satu faktor lambatnya pengembangan PLTP Hululais oleh PLN.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Gerak Lambat PLN Kembangkan PLTP Hululais, Gara-Gara Danantara?</p>
<p>Gerak Lambat PLN Kembangkan PLTP Hululais, Gara-Gara Danantara?</p>
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Antara/HO-PLN

JAKARTA - Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus membahas rencana strategis pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hululais, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.

Kepada awak media, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menilai, PT PLN dalam hal ini terlalu lambat untuk membangun PLTP Hululais.

"Hululais lagi dibahas, itu PLN kelamaan," ucap Eniya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/10).

Baca Juga: PLN Genjot Dua Proyek PLTP Di Bengkulu, Salah Satunya Beres 2028

Padahal, Eniya menyebut, PT Pertamina sudah menjalankan tugasnya untuk melakukan pengeboran panas bumi di WKP Hululais, tetapi infrastruktur PLTP tak kunjung dibangun oleh PLN.

"Betul (sudah siap dari Pertamina), dan itu kalau tidak salah juga melibatkan investor Jepang ya," sambung dia.

Blak-blakan, Eniya tak menampik salah satu faktor lambatnya PLN dalam menggarap PLTP Hululais karena Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Pascapenggabungan BUMN ke dalam Danantara Indonesia, seluruh perusahaan pelat merah tersebut harus melakukan penyesuaian terhadap proses administrasi setiap proyek strategis. Jadi, ada kemungkinan lambatnya PLN dalam membangun PLTP Hululais karena penyesuaian terhadap administrasi di Danantara Indonesia.

"Kan itu induk, jadi holding kan, sehingga administrasinya juga harus melibatkan Danantara. Karena masalah investasi, berarti dia Head of Investment atau apa itu ya, assesment atau agreement," terang Eniya.

Operasi Komersial PLTP Hululais 2028
Terpisah, Executive Vice President Panas Bumi PLN John Y.S. Rembet mengungkapkan, PLTP Hululais saat ini tengah berproses utuk menuju tahap konstruksi dan ditargetkan bisa beroperasi secara komersial pada 2028 mendatang.

Lewat keterangan tertulis, dirinya meyakini, proyek panas bumi di Bumi Rafflesia itu bukan hanya memperkuat sistem kelistrikan Sumatra, tetapi juga jadi motor penggerak ekonomi daerah.

"Bengkulu dikaruniai potensi panas bumi yang sangat melimpah. Dalam RUPTL 2025–2034, terdapat dua pembangunan utama yang tengah dikembangkan PLN, yaitu PLTP Hululais dengan kapasitas 2×55 MW dan PLTP Kepahiang dengan kapasitas 2×55 MW," sebut John, Senin (13/10).

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyebut, proyek energi bersih di kawasannya sejalan dengan arah pembangunan daerah yang mengedepankan keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: PLTP Co-Generation Jadi Jurus Pemerintah Optimalkan Pembangkit Geothermal

Karena itu, Helmi menyambut baik langkah PLN dalam pengembangan dua PLTP di Bengkulu, yakni PLTP Hululais dan PLTP Kepahiang. Pemprov Bengkulu, sambungnya, bakal memberi berbagai bentuk dukungan yang diperlukan supaya pembangunan berjalan lancar.

"Kami mendukung penuh pembangunan ini dan berharap agar setiap tahapan dilakukan dengan aman, sesuai prosedur dan memperhatikan kepentingan masyarakat. Dengan demikian, pembangunan ini bisa memajukan daerah dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Bengkulu," tegas Helmi.

Selain PLN, Pertamina lewat PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) juga berencana mengembangkan PLTP di WKP Hululais yang berjarak sekitar 180 km dari Pusat Kota Bengkulu.

Mengutip laman resmi perusahaan, emiten pelat merah berkode saham PGEO itu berencana ikut andil dalam mengembangkan dua unit PLTP yang masing-masing berkapasitas 55 Megawatt (MW).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar