05 Juli 2025
11:15 WIB
Genjot Armada, AirAsia Teken Kontrak Jumbo Dengan Airbus US$12,25 Miliar
AirAsia menandatangani perjanjian dengan Airbus senilai US$12,25 miliar untuk pembelian 50 pesawat A321XLR dengan opsi tambahan 20 unit. Pesawat baru dijadwalkan mulai dikirim 2028-2032.
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Armada pesawat AirAsia dengan Airbus. Dok AirAsia
JAKARTA - AirAsia Berhad, anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Capital A Berhad, menandatangani perjanjian dengan Airbus senilai US$12,25 miliar atau sekitar Rp198,35 triliun, untuk pembelian 50 pesawat A321XLR dengan opsi tambahan 20 unit.
CEO Capital A Berhard (AirAsia) Tony Fernandes mengatakan, kesepakatan ini menjadi langkah besar AirAsia untuk mewujudkan visi sebagai maskapai jaringan berbiaya rendah pertama di dunia, dengan strategi multihub andalannya.
“Kami yang memelopori perjalanan hemat di Asia, sekarang saatnya naik ke level berikutnya. AirAsia sedang bertransformasi menjadi maskapai jaringan berbiaya rendah pertama di dunia,” kata Tony melansir Antara, Jakarta, dikutip Sabtu (5/7).
Baca Juga: Hore! AirAsia Beri Diskon PPN 6% Saat Libur Sekolah
Lebih lanjut, dia mengatakan, langkah ini adalah upaya perwujudan mimpi perusahaan untuk mendekatkan dunia kepada masyarakat, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Ini adalah tentang pertumbuhan yang potensial, membuka koneksi lintas benua di luar ASEAN, dan semakin memasyarakatkan terbang bagi siapa saja,” kata Tony.
Dia menyampaikan, dahulu AirAsia membuka kesempatan bagi masyarakat ASEAN untuk menjelajahi Asia. Sekarang AirAsia juga ingin dunia melihat ASEAN dan sebaliknya.
“Kehadiran pesawat Airbus A321XLR dan Airbus A321LR menjadi kunci utama untuk mewujudkan mimpi ini, dan kami bangga menjadi yang terdepan untuk membuat dunia terasa lebih dekat,” imbuhnya.
Adapun pesawat-pesawat baru ini dijadwalkan mulai dikirim pada 2028 hingga 2032. Pesawat generasi terbaru A321XLR ini akan melengkapi armada Airbus milik AirAsia yang saat ini didominasi oleh keluarga A320 dan A330.
Langkah ini mendukung strategi jangka panjang AirAsia untuk menghadirkan konektivitas di Asia dan sekitarnya, sambil tetap menjaga model maskapai berbiaya rendah melalui efisiensi rute, optimalisasi penggunaan pesawat, dan produktivitas armada.
Baca Juga: Maskapai AirAsia Indonesia Bukukan Pendapatan Rp6,62 T Sepanjang 2023
Armada baru ini juga menjadi tulang punggung transformasi AirAsia. Strategi multiarmada memungkinkan AirAsia menyesuaikan kapasitas dengan permintaan, mengurangi konsumsi bahan bakar, serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan kompetitif di pasar global.
Pesawat Airbus A321XLR menawarkan penghematan bahan bakar per kursi hingga 20% dibandingkan A321neo, sehingga berdampak signifikan pada kinerja emisi dan efisiensi operasional.
“Penambahan pesawat Airbus A321XLR akan membuka peluang baru bagi AirAsia untuk melayani penerbangan langsung, menghubungkan kota-kota utama dan sekunder di berbagai belahan dunia,” kata CEO Commercial Aircraft Airbus Christian Scherer.