c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

03 Juli 2024

20:48 WIB

Garuda Indonesia Takkan Turunkan Tarif Tanpa Arahan Menteri BUMN

Bos Garuda Indonesia beberkan langkah penurunan tarif pada rute, hari, dan jam tertentu

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Garuda Indonesia Takkan Turunkan Tarif Tanpa Arahan Menteri BUMN</p>
<p id="isPasted">Garuda Indonesia Takkan Turunkan Tarif Tanpa Arahan Menteri BUMN</p>

Garuda Indonesia luncurkan pesawat Livery bernama Pikachu Jet GA1 dengan corak desain kartun pokemon. Sumber: Garuda Indonesia

JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengakui ada banyak keluhan terkait harga tiket penerbangan yang masih mahal.

Menanggapi keluhan itu, dia pun menegaskan pihaknya takkan menurunkan tarif penerbangan tanpa arahan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

"Kita memang awalnya tetap bertahan. Saya bilang selama bos saya langsung Pak Menteri (BUMN) tidak minta kita turunkan harga, saya tidak mau dengar yang lain," tegas Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI di Gedung Parlemen, Rabu (3/7).

Meski begitu, Irfan tak serta merta mengabaikan keluhan masyarakat mengenai tiket pesawat Garuda Indonesia. Maskapai pelat merah itu telah mengambil kebijakan untuk menurunkan harga tiket cukup dalam pada rute, hari, dan jam tertentu.

Baca Juga: Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

Misalnya penerbangan Jakarta-Bali, Garuda Indonesia memberlakukan tarif sebesar Rp1,3 juta pada kelas ekonomi setiap hari Minggu. Harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tarif normal sebesar Rp1,9 juta.

Sebaliknya, Irfan mengatakan tarif Rp1,3 juta juga diterapkan oleh Garuda Indonesia pada penerbangan Bali-Jakarta kelas ekonomi setiap hari Kamis.

"Jadi kita mau gelontorkan kampanye The Best Time To Go To Bali adalah datanglah hari Minggu, pulanglah hari Kamis," tutur dia.

Penurunan harga yang nyaris mencapai 40% itu sekaligus menjawab tantangan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengenai tarif penerbangan ke Pulau Dewata yang mahal.

"Hari ini saya jawab kalau mau murah berangkat hari Minggu, jangan Jumat, semua orang maunya Jumat gitu kan. Jadi saya tidak disalahkan lagi kan. Ya sebenarnya Pak Sandi juga tidak menyalahkan saya kok," katanya.

Tak sampai situ, Garuda Indonesia dijelaskannya tengah berkoordinasi dengan pemain lain di ekosistem pariwisata Bali dalam rangka memberi kenyamanan bagi masyarakat ketika melancong.

"Kita lagi melakukan kerja sama kepada beberapa hotel untuk memberi diskon khusus penumpang Garuda Indonesia yang datang Minggu pulang Kamis," jabar dia.

Irfan menerangkan langkah itu ia terapkan dengan berkaca pada momen Hari Raya Idul Fitri, di mana penerbangan menuju daerah terisi penuh, sedangkan kembali ke Jakarta dalam posisi kosong.

"Pada musim lebaran itu seperti penerbangan haji, menuju daerah penuh, baliknya kosong. Pada waktu selesai lebaran, berangkat kosong, pulangnya penuh," ucap Irfan.

Baca Juga: Bos Garuda Indonesia Minta Pemerintah Naikkan Tarif Batas Atas

Alhasil, Garuda Indonesia kala itu meluncurkan inisiatif pemberian harga khusus bagi masyarakat yang terbang ke Jakarta sebelum Lebaran, dan kembali ke daerah setelah Hari Raya Idul Fitri. Inisiatif tersebut, sambungnya, menjadi upaya untuk meningkatkan pendapatan perseroan.

"Kita inisiatif untuk meningkatkan pendapatan kita dengan memberi harga khusus buat mereka yang jelang Lebaran ke Jakarta dan setelah Lebaran keluar dari Jakarta. Itu sebesar hampir US$3 juta dari sisi full profit. Jadi, itu yang kita lakukan dan menjadi alasan mengapa fare kita menurun secara rata-rata," jabar Irfan Setiaputra.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar