10 November 2025
14:36 WIB
Gandeng Danantara, Pemprov Jakarta Usul Revitalisasi Kota Tua Masuk PSN
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkap revitalisasi infrastruktur dasar kawasan kota tua akan dilakukan mulai 2026.
Penulis: Siti Nur Arifa
Pengunjung bersepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (2/4/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha.
JAKARTA - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Ekomomi Kreatif dan Danantara sebagai mitra dalam mengelola Kota Tua akan kembali melakukan revitalisasi kawasan dalam waktu dekat.
Pramono mengaku proyek revitalisasi yang dimaksud juga telah diajukan untuk masuk sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan menyampaikan pengajuan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Hari ini saya beserta jajaran Balai Kota meminta waktu dan menghadap Bapak Menko Perekonomian untuk urusan hal yang berkaitan dengan Kota Tua, karena bersama-sama dengan Danantara dan juga Kementerian Ekonomi Kreatif, kami akan mengelola Kota Tua. Dan untuk itu, salah satu hal yang kami akan usulkan adalah untuk menjadi PSN," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/11).
Baca Juga: Revitalisasi Kota Tua Untuk Kembangkan Kawasan Ekonomi Kreatif
Dirinya meyakini, pemerintah melalui Menko Airlangga akan mempertimbangkan pengajuan proyek revitalisasi Kota Tua sebagai PSN dengan baik.
"Saya yakin pasti Pemerintah Pusat juga akan memberikan dukungan untuk itu. Kita akan segera melengkapi semua administrasi yang dibutuhkan untuk pembangunan itu," tambah Pramono.
Menjelaskan keterlibatan Danantara, Promono menyebut bahwa saat ini sebagian besar aset-aset yang berada di kawasan Kota Tua dikelola oleh pemerintah pusat, terutama oleh BUMN-BUMN yang berada di bawah naungan Danantara. Sehingga, kerja sama antara Pemda DKI dan Danantara ke depan menurutnya akan sangat signifikan.
Mulai Revitalisasi 2026
Lebih jauh, Pramono mengungkap bahwa usai melakukan pertemuan dengan CEO Danantara Rosan Roeslani, pihak terlibat sepakat untuk memulai menggarap infrastruktur dasar mulai tahun 2026.
"Infrastruktur dasar itu segera dikerjakan oleh Pemerintah Jakarta di tahun 2026 ini. Apa itu infrastruktur dasar? Di antaranya adalah pendestrian, sungai, kemudian jalan-jalan yang ada kami akan segera lakukan perbaikan. Sementara hal yang menyangkut aset yang dimiliki oleh Danantara, mereka akan melakukan perbaikan," urai Pramono.
Spesifik, Pramono juga menyorot mengenai perpanjangan proyek MRT yang di tahun 2027 tidak akan lagi digarap di permukaan, melainkan sepenuhnya berupa transportasi bawah tanah sehingga tidak akan bersinggungan dengan proyek revitalisasi Kota Tua.
Baca Juga: Museum Wayang Segera Hadir Dengan Wajah Baru
Dengan proyeksi pembangunan MRT yang dijadwalkan rampung di tahun 2029, Pramono meyakini 4 tahun mendatang jangkauan moda transportasi tersebut dapat segera menjangkau kawasan Kota Tua untuk tujuan wisata dan lainnya.
"Saya yakin pasti Kota Tua akan sangat berbeda dengan sekarang ini," kata Pramono.
Kendati, Pramono masih enggan menjawab lebih rinci terkait total nilai investasi yang akan digelontorkan baik oleh Pemerintah Jakarta, Pemerintah Pusat atau pihak Danantara untuk proyek revitalisasi kawasan Kota Tua.
"Nanti biar disampaikan oleh timnya secara detail," singkatnya.