10 Agustus 2024
08:20 WIB
Museum Wayang Segera Hadir Dengan Wajah Baru
Museum Wayang di kawasan Kota Tua akan direvitalisasi, karenanya untuk sementara destinasi wisata edukasi tersebut tutup sementara. Menurut jadwal, akan dibuka kembali akhir tahun ini.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Satrio Wicaksono
Museum Wayang Segera Hadir dengan Wajah Baru
JAKARTA - Memiliki koleksi lebih dari 4.000 wayang, membuat Museum Wayang menjadi salah satu objek wisata edukasi yang banyak dikunjungi di kawasan Kota Tua, Jakarta. Sayangnya, dalam beberapa waktu ke depan pengunjung yang berencana berwisata ke sana harus mengurungkan niatnya.
Pasalnya, Museum Wayang dijadwalkan tutup hingga akhir tahun 2024. Penutupan sementara ini dilakukan sehubungan dengan upaya revitalisasi guna peremajaan ruang pamer. Diharapkan, setelah pemugaran akan lebih menarik untuk dikunjungi.
"Museum Wayang tutup sementara pada tanggal 29 Juli s.d Bulan Desember 2024," tulis akun media sosial instagram resmi @museumwayang.
Museum Wayang memiliki koleksi bukan hanya dari dalam negeri, melainkan beberapan negara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Suriname, Cina, Vietnam, Prancis, India, dan Kamboja. Tak hanya koleksi wayang, museum ini juga memiliki teater sebagau tempat pertunjukan wayang tradisional.
Di teater tersebut, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukkan seni yang memikat secara langsung, lengkap dengan musik gamelan, cerita tradisional, dan manipulasi rumit dari boneka-boneka untuk menceritakan kisah kuno dan cerita rakyat.
Dalam sejarahnya, Museum Wayang tercatat dibangun pada tahun 1640. Awalnya bangunan ini meruoakan gereja di zaman kependudukan VOC. Gereja ini sempat mengalami beberapa renovasi di antaranya pada tahun 1732, dan mengalami kerusakan di beberapa bagian pada tahun 1808 akibat gempa hebat yang terjadi.
Pada tahun 1912, gedung ini dibangun ulang dan menjadi milik perusahaan Geo Wehry & Co. Sempat ditetapkan sebagai monumen pada tanggal 14 Agustus 1936, setelahnya bangunan ini berganti fungsi menjadi Museum Batavia Lama pada 1937.
Setelah Indonesia merdeka, Museum Batavia diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI) pada tahun 1957 dan berubah nama menjadi Museum Jakarta Lama.
Perubahan menjadi Museum Wayang baru diresmikan pada 13 Agustus 1975 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, dan menjadi salah satu dari enam museum penting di kawasan Kota Tua hingga sekarang.
Harapannya, perbaikan wajah baru Museum Wayang dapat meningkatkan pelayanan kepada pengunjung, dengan menghadirkan ruang imersif dan tata pamer baru.