12 September 2025
17:29 WIB
ESDM: 2 Terowongan Tim Evakuasi Belum Berhasil Selamatkan Pekerja Freeport
Kementerian ESDM menyampaikan 2 terowongan yang dibentuk tim evakuasi masih belum berhasil menemukan korban. Komunikasi terputus, pekerja yang terjebak longsor di tambang Freeport belum bisa ditemukan
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Khairul Kahfi
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan sampai saat ini tim evakuasi belum berhasil menemukan tujuh pekerja tambang PT Freeport Indonesia yang terjebak longsoran di Grasberg Block Cave (GBC), Jakarta, Jumat (12/9). ValidNewsID/Yoseph Krishna
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan, sampai saat ini tim evakuasi belum berhasil menemukan tujuh pekerja tambang PT Freeport Indonesia yang terjebak longsoran di Grasberg Block Cave (GBC).
Selama 30 jam kerja, tim evakuasi disebutnya telah membuat sebanyak dua terowongan baru untuk menyelamatkan pekerja PTFI yang terjebak longsor. Tapi ketika terowongan rampung, para pekerja justru tak ditemukan.
"Jadi dua terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal tempat pegawai yang terjebak, tapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi," ucap Yuliot saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (12/9).
Baca Juga: 7 Pekerja Freeport Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah
Pada awalnya, ketujuh pekerja PT Freeport Indonesia yang terjebak longsor masih dapat berkomunikasi menggunakan handy talkie (HT). Komunikasi yang terjalin pun menjadi dasar penentuan titik evakuasi, sehingga tim evakuasi membuat dua terowongan untuk menyelamatkan para pekerja.
"Berdasarkan komunikasi awal, ini kan ada HT yang bisa berkomunikasi, mereka dalam kondisi selamat waktu awal terjadi longsoran material," kata dia.
Yuliot mengatakan, ada kemungkinan alat komunikasi para pekerja kehabisan baterai. Jadi, tim evakuasi mengalami kesulitan untuk menemukan para korban.
Meski komunikasi terputus, tim evakuasi akan tetap berusaha mencari para pekerja yang terjebak longsoran tambang GBC dengan penyelesaian yang diperkirakan lebih lama dari proyeksi awal.
"Komunikasi ini mungkin habis baterai atau apa, ini sudah putus komunikasi. Tapi, tim di lapangan berusaha melihat arahnya ke terowongan mana. Karena kondisinya agak berbeda dari perkiraan awal, ini diusahakan secepatnya," sambungnya.
Tim Tanggap Darurat PTFI menggunakan berbagai peralatan canggih dan sumber daya untuk menyelamatkan tujuh pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura, Mimika, Papua Tengah. Antara/HO-PT Freeport IndonesiaSekadar informasi, longsor di penambangan bawah tanah area GBC terjadi pada Senin (8/9) sekitar pukul 22.00 WIT. Aliran material basah dalam jumlah besar menerobos masuk ke dalam tambang bawah tanah mengakibatkan tertutupnya akses ke area tertentu di tambang.
VP Corporate Communication PTFI Katri Krisnati menjelaskan, operasi penambangan bawah tanah GBC telah dihentikan untuk pembersihan jalur akses dan evakuasi yang aman bagi tujuh pekerja yang terjebak.
"Lokasi para pekerja yang terjebak telah diketahui dan mereka diyakini aman. Kru sedang berupaya membersihkan akses untuk evakuasi yang aman dan cepat," tegas Katri lewat keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
PT Freeport Indonesia menjalin kerja sama dengan Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM, perwakilan Holding BUMN Pertambangan MIND ID, serta Freeport McMoRan untuk mengevakuasi tujuh pekerja tambang yang terjebak longsor.
Tantangan terbesar dalam pekerjaan evakuasi ialah banyaknya material lumpur bijih basah yang masuk ke area tambang bawah tanah GBC.