08 Februari 2025
09:38 WIB
ESDM Targetkan Produksi Batu Bara Hanya 735 Juta Ton Tahun Ini
Target produksi batu bara RI turun dibanding realisasi tahun 2024 yang mencapai 836 juta ton
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (17/12/2024). AntaraFoto/Nova Wahyudi
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batu bara sepanjang 2025 hanya sebanyak 735 juta ton.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno. Dia mengakui, target produksi batu bara tahun ini memang turun dari realisasi 2024 yang mencapai 836 juta ton.
"Targetnya (produksi batu bara) 735 juta ton," ujar Tri di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/2).
Sekadar informasi, Kementerian ESDM mencatat produksi batu bara pada tahun 2024 lalu sebesar 836 juta ton. Angka itu tercatat melewati 117% dari target 710 juta ton.
Baca Juga: Naik 16%, Penjualan Batu Bara PTBA Sentuh 42,9 Juta Ton
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers beberapa waktu lalu menyebut 555 juta ton dari total produksi batu bara tahun 2024 itu dikirim ke luar negeri.
Artinya, Indonesia memasok sekitar 30%-35% konsumsi batu bara dunia yang lebih kurang berada di angka 1,25 miliar-1,5 miliar ton.
Selain 555 juta ton yang terealisasi untuk ekspor, sebanyak 233 juta ton untuk pasar domestik (Domestic Market Obligation/DMO), dan 48 juta ton sisanya untuk stok.
"Jadi batu bara kita ini sangat betul-betul berdampak sistemik, masif, dan terstruktur kalau kita membuat kebijakan untuk pengetatan ekspor, tapi sampai sekarang belum. Tapi kalau harga kita ditekan terus, tidak menutup kemungkinan kita berpikir lain," jelas Menteri Bahlil.
Baca Juga: Pemerintah Akan Tekan Ekspor Batu Bara Lewat Aturan Harga yang Lebih Ketat
Jika dibandingkan 2023, produksi batu bara Indonesia pada 2024 kemarin tercatat mengalami peningkatan 7,8%. Pasalnya kala 2023, produksi batu bara berada di angka 775 juta ton.
Lebih lanjut, dijelaskan Tri Winarno pemerintah menurunkan target produksi batu bara dalam rangka menstabilkan harga komoditas tersebut.
"Ya tidak apa-apa (lebih rendah), biar harga bagus," sambung Tri.