c

Selamat

Jumat, 10 Mei 2024

EKONOMI

15 Juni 2023

18:48 WIB

Erick Thohir Lantik Emil Dardak Sebagai Ketua MES Jatim

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir melantik pengurus MES Wilayah Jawa Timur (Jatim). Wakil Gubernur Jatim saat ini Emil Elestianto Dardak didapuk sebagai Ketua MES Wilayah Jatim.

Editor: Rheza Alfian

Erick Thohir Lantik Emil Dardak Sebagai Ketua MES Jatim
Erick Thohir Lantik Emil Dardak Sebagai Ketua MES Jatim
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir melantik pengurus MES Wilayah Provinsi Jawa Timur, di Gedung Islamic Center. Surabaya, Rabu (14/6/2023). Foto: Yudist (Kominfo Jatim)

SURABAYA – Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir melantik pengurus MES Wilayah Jawa Timur (Jatim). Wakil Gubernur Jatim saat ini Emil Elestianto Dardak didapuk sebagai Ketua MES Wilayah Jatim.

“Mas Emil ini menjadi Pimpinan MES yang bukan kaleng-kaleng. Luar biasa. Beliau sudah seperti adik saya sendiri. Presentasinya wow, implementasinya wow,” ujar Erick memuji Emil saat memberikan pengarahan di Gedung Islamic Center Surabaya, Rabu (15/6/2023).

Erick mengatakan, program kerja dan keberhasilan pengembangan ekonomi syariah yang dilakukan MES Jatim akan dijadikan acuan bagi MES Wilayah di seluruh Indonesia. MES Jatim sukses mengembangkan model bisnis yang mempercepat pengembangan ekonomi syariah di provinsi tersebut. 

Menurutnya, benchmarking model bisnis MES Jatim ke MES wilayah lain diperlukan agar MES secara nasional memiliki bisnis model yang mirip. MES Jatim dinilai memiliki keunggulan karena telah melakukan berbagai trial and error dalam operasionalnya. 

Contohnya, saat menerapkan konsep Satu Koperasi Satu Produk, MES Jatim menemukan konsep tersebut tidak maksimal. Karena fungsinya ada turunannya, logistik, hingga cost of production.

"Perlu ditiru supaya kita tidak belajar dari satu kesalahan ke kesalahan yang lain, sehingga kita terbelenggu dan tidak maju-maju,” tutur Erick.

Baca Juga: Menggarap Industri Mamin Lokal, Mengincar Halal Global

Warga MES, sambung Erick, diharapkan menyadari bahwa Indonesia tengah memasuki momentum keemasan yang hanya akan didapatkan sekali karena tidak bisa diulang. Momentum itu adalah besarnya angkatan produktif yang menopang pertumbuhan ekonomi, yakni 55% dari jumlah penduduk Indonesia berusia 35 tahun ke bawah. 

Namun, momentum itu dinilai tidak akan berlangsung lama. Pada  2045, Indonesia tidak akan menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia lagi. Akan masuk Pakistan dan Nigeria. 

Bahkan, sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia pun, Indonesia akan segera disusul Pakistan. Erick mengatakan pada tahun 2050, nomor 1 adalah India, kedua Pakistan, dan ketiga Indonesia. 

“Pada tahun 2045, saat kita bicara Indonesia Emas, dengan pertumbuhan 5 persen setiap tahun. Apakah benar? Belum tentu. Karena pada 2038, piramida (demografi penduduk) akan mulai terbalik. Seperti di Jepang, yang tua lebih banyak dari yang muda. Akan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, itu fakta,” ucapnya.

Dalam sambutan usai dilantik, Emil mengajak berbagai elemen yang ada dalam kepengurusan MES PW Jatim baik akademisi, praktisi, pemerintah dan pelaku usaha, untuk bersama-sama dengan masyarakat menggaungkan dan menyukseskan Jawa Timur sebagai pusat ekonomi syariah di Indonesia.

"Ini adalah masyarakat ekonomi syariah dan ini adalah masyarakat yang tentunya akan menggaungkan dan menyukseskan terbangunnya Jawa Timur sebagai pusat ekonomi syariah di Indonesia," kata Emil.

Emil mengatakan, upaya mewujudkan Jatim sebagai pusat ekonomi syariah bukan hal yang mustahil. Pasalnya, beberapa waktu yang lalu Jatim berhasil  menyabet Juara Umum dalam penghargaan Adinata Syariah. Meski demikian, tetap dibutuhkan ikhtiar bersama untuk mewujudkan hal tersebut.

Tidak hanya itu, salah satu yang harus terus didorong adalah implementasi blended finance. Yakni pengelolaan dana secara bergulir yang mampu memajukan ekonomi syariah dan ekonomi masyarakat kecil di saat yang bersamaan.

"Jadi kita ini menyalurkan pembiayaan itu bukan 100 persen hanya mencari untung, tapi juga bukan untuk mencari rugi. Blended finance adalah pintu masuk bagaimana ekonomi syariah menjadi jawaban untuk membiayai ekonomi yang berpihak kepada masyarakat yang lebih lemah," katanya.

Terkait ekonomi syariah, Laporan State of the Global Islamic Economy Report 2022 yang dirilis pada 31 Maret 2022 memperkirakan 1,9 miliar muslim dunia menghabiskan US$2 triliun di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan, dan media/ sektor rekreasi pada tahun lalu. 

Baca Juga: Indonesia Masih Hadapi Masalah SDM Di Industri Keuangan Syariah

Pengeluaran ini mencerminkan pertumbuhan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 8,9% dari 2020, dengan aset keuangan Islam diperkirakan tumbuh menjadi US$3,6 triliun pada 2021 atau naik 7,8% dari US$3,4 triliun pada 2020.

Pengeluaran muslim global pada 2022 diperkirakan akan tumbuh sebesar 9,1% untuk sektor ekonomi Islam. Itu pun belum termasuk sektor keuangan syariah.

Semua sektor-sektor ini, kecuali perjalanan, juga dilaporkan telah kembali ke tingkat pembelanjaan prapandemi pada akhir 2021. Pembelanjaan pasar muslim diperkirakan mencapai US$2,8 triliun pada 2025 dengan kumulatif 4 tahun tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 7,5%.

Dalam laporan terbaru itu pun, indikator ekonomi syariah Indonesia disebut terus membaik, di mana Indonesia berhasil menjadi peringkat ke-4 di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen produk halal terbesar di dunia yang mencakup 11,34% dari pengeluaran halal global. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar