c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

08 Oktober 2025

17:06 WIB

Ekspor Kopi RI Semester I Tembus 206,7 Ribu Ton, UMKM Jadi Penopang

Indonesia mengekspor 206,7 ribu ton kopi di semester I/2025 ke berbagai negara tujuan, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Timur Tengah, dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Ekspor Kopi RI Semester I Tembus 206,7 Ribu Ton, UMKM Jadi Penopang</p>
<p>Ekspor Kopi RI Semester I Tembus 206,7 Ribu Ton, UMKM Jadi Penopang</p>

Petani menunjukkan biji kopi yang sudah masuk tahap penjemuran di Kuningan, Jawa Barat. Antara/Fathnur Rohman

JAKARTA - Indonesia mengekspor 206,7 ribu ton kopi sepanjang semester pertama tahun 2025 ke berbagai negara tujuan, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Timur Tengah, dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Bagus Rachman menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi bukti nyata daya saing UMKM Indonesia di kancah internasional.

“Indonesia adalah salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, dengan lebih dari 90% perkebunan dikelola oleh petani rakyat," ujar Bagus melansir Antara, Jakarta, Rabu (8/10).

Baca Juga: Hilirisasi Masih Rendah, Indonesia Dominan Ekspor Kopi Mentah Ketimbang Olahan

Salah satu sorotan ekspor terbaru adalah pengiriman 15 ton kopi specialty Argopuro Walida senilai Rp3 miliar ke Jeddah, Arab Saudi, pada Senin (6/10).

Kopi ini merupakan hasil kemitraan antara Kelompok Masyarakat (Pokmas) Argopuro Walida dan 568 petani kopi di Situbondo, dengan potensi kemitraan yang dapat menjangkau hingga 1.500 petani.

Untuk memaksimalkan potensi kopi nasional, Bagus menambahkan, Kementerian UMKM telah meluncurkan program Holding UMKM Klaster Perkebunan.

Program ini bertujuan membangun ekosistem rantai pasok yang terintegrasi antara usaha mikro, kecil, menengah, dan perusahaan besar, sehingga komoditas unggulan seperti kopi dapat memiliki nilai tambah tinggi.

“Kopi Argopuro menjadi contoh nyata bagaimana usaha menengah dapat menjadi lokomotif penggerak ekosistem UMKM,” ujar Bagus.

Baca Juga: Kementan Dorong Peningkatan Ekspor CPO, Kopi, Hingga Karet Ke Belarus

Dalam skema holding ini, usaha menengah akan berperan sebagai operator yang menjalankan empat pilar utama, yakni agregator, inkubasi, pemasaran, dan pendanaan.Pendekatan klaster ini diharapkan mampu menghubungkan UMKM secara sistematis, mendorong produktivitas, efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan.

“Dengan dukungan dari pemerintah, BUMN, swasta, dan lembaga keuangan, kita bisa membangun ekosistem kemitraan yang tangguh dan berdaya saing tinggi,” kata Bagus.

Baca Juga: Torehkan Surplus Dagang Kopi, Indonesia Masih Impor Kopi Asal Vietnam

Ketua Pokmas Argopuro Walida, Muhlisin, menyatakan kesiapan pihaknya untuk menjadi operator dalam program Holding UMKM Klaster Perkebunan.

“Kami siap menjadi operator agar semakin banyak petani kopi terhubung, semakin kuat jejaringnya, dan semakin luas pasarnya,” ujar Muhlisin.

BPS mencatat nilai ekspor kopi Indonesia sepanjang 2024 mencapai US$1,63 miliar, atau meningkat 76,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Lima negara tujuan ekspor kopi utama di 2024, meilputi Amerika Serikat, Mesir, Malaysia, Belgia, dan Rusia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar