c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

14 April 2025

20:40 WIB

Dukung Visi Kota Global, Pramono Dorong Bank DKI Bertransformasi 

Pemprov mendukung penuh langkah transformasi Bank DKI sebagai bagian mewujudkan Jakarta menuju top 50 kota global. Bank DKI perlu melakukan pembenahan secara menyeluruh, salah satunya rebranding.

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Dukung Visi Kota Global, Pramono Dorong Bank DKI Bertransformasi&nbsp;</p>
<p id="isPasted">Dukung Visi Kota Global, Pramono Dorong Bank DKI Bertransformasi&nbsp;</p>

Warga bersiap melakukan transaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Galeri Bank DKI di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025). Antara Foto/ Fakhri Hermansyah/nz

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendukung penuh langkah transformasi Bank DKI sebagai bagian mewujudkan Jakarta menuju top 50 kota global. Hal ini disampaikan sebagai bagian dari perubahan Bank DKI menuju pengelolaan yang lebih besar dan berorientasi global.

Dalam arahannya, Pramono menegaskan, Bank DKI perlu mendapatkan perhatian dan penanganan serius. Dia menggarisbawahi, selalu muncul berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam setiap periode. Oleh karena itu, perlu ada ruang yang dibuka lebar untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh, salah satunya rebranding

“Apakah Bank DKI menjadi bank Jakarta, atau bank global, dan nanti kita bangun betul-betul menjadi bangunannya Bank Jakarta,” ujar Pramono dalam rapat Pemprov DKI Jakarta, Jakarta, Senin (14/4).

Baca Juga: Ada Pemeliharaan Sistem, Pemprov Jakarta Tepis Isu Serangan Siber Bank DKI

Lebih lanjut, Pramono berharap, Bank DKI dapat dikelola lebih profesional dalam rangka mendukung upaya bersama dalam mewujudkan Jakarta menjadi Kota Global. Arahan tersebut juga dilakukan dalam rangka menindaklanjuti proses pemulihan sistem Bank DKI yang masih berlangsung hingga saat ini. 

Sebelumnya, Pramono juga telah merespons soal layanan Bank DKI melalui aplikasi JakOne Mobile yang sempat mengalami gangguan. Dia memastikan dana nasabah Bank DKI aman.

Melansir Antara, Pramono mengatakan, Jakarta pernah berada di posisi 54 Top Kota Global pada 2015. Namun kini, posisi Jakarta semakin turun menjadi ke-74 dari 156 kota.

Pramono menilai, hal ini terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya karena perbankan yang hampir setiap periode mengalami kasus.

“Bank ini (Bank DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang untuk bisa mempermainkan itu. Dari dalam terutama,” ungkap Pramono.

Pramono juga menegaskan, tidak boleh ada lagi 'titipan' dari siapa pun untuk menjadi direksi Bank DKI ke depannya. Soal rebranding, pihaknya juga membuka peluang dengan mengubah nama Bank DKI.

“Kita harus memikirkan untuk merubah nama DKI. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta? Atau Bank Global? Sehingga kita lakukan yang namanya rebranding. Nanti kita bangun betul-betul menjadi building-nya Bank Jakarta,” sebut Pramono.

Baca Juga: Ketua DPRD Jakarta: Nasabah Jangan Ikuti Ajakan Kosongkan Rekening Bank DKI

Sementara itu, Stafsus Gubernur Bidang Komunikasi dan Sosial Chico Hakim menyampaikan, Gubernur DKI Jakarta berkeinginan agar Bank DKI dapat dikelola oleh orang-orang profesional ke depan. Pemprov Jakarta pun ingin membuang stigma 'orang titipan' dalam manajerial Bank DKI.

Kendati demikian, Chico mengaku belum tahu apakah akan ada perombakan direksi Bank DKI nantinya. Saat ditanya kaitan rebranding Bank DKI dengan alasan kasus layanan bermasalah, Chico menjawab bahwa hal itu dilakukan karena rencana ibu kota yang akan pindah ke IKN.

“Rebranding karena Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 itu udah bukan DKI, tapi DKJ. Itu aja,” kata Chico di Balai Kota Jakarta.

Pemulihan Tahap Pertama
Sementara itu, dalam klarifikasinya, Bank DKI telah memulai proses pemulihan layanan secara bertahap. Tahap pertama yang dibuka adalah layanan ATM off-us, yang kembali dapat digunakan sejak Senin, 7 April 2025. 

Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo menyampaikan, layanan ATM Bank DKI telah sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antar bank hingga pembayaran berbagai tagihan. Bank DKI terus memantau kinerja sistem untuk memastikan layanan berjalan dengan optimal dan stabil.

Selain itu, mewakili segenap Manajemen dan Karyawan Bank DKI, Agus menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya dengan turut menyampaikan terima kasih atas pengertian yang telah diberikan dalam proses pemulihan sistem yang dilakukan. 

Baca Juga: Bank DKI: Transaksi Antarbank Melalui ATM Sudah Kembali Normal

Ia pun turut memastikan bahwa data dan seluruh dana nasabah Bank DKI tetap aman dan tidak mengalami gangguan apapun selama proses pembatasan layanan berlangsung.

“Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari masyarakat,” ujar Agus dalam kesempatan terpisah. 

Bank DKI berkomitmen dan memastikan setiap permasalahan yang dihadapi oleh nasabah sebagai akibat dari pelaksanaan pemulihan sistem akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. 

"Dengan menerapkan prinsip Pelindungan Konsumen, Prudential Banking dan Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan dan ketentuan internal yang berlaku," jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar