11 Agustus 2025
18:12 WIB
Dukung PDB 8%, BEI Bidik 1.200 Emiten dan Market Cap Rp20 Ribu T di 2029
BEI membidik emiten yang melantai di bursa dapat mencapai sebanyak 1.200 buah dengan valuasi Rp20 ribu di 2029 mendatang. Target ini dipatok sejalan dengan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi 8%.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Pengunjung mengambil gambar layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efe k Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). Antara Foto/Fauzan
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik perusahaan tercatat (emiten) yang melantai di bursa dapat mencapai sebanyak 1.200 emiten pada 2029 mendatang. Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, target tersebut dipatok sejalan dengan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional menuju 8% di waktu yang sama.
“Targetnya di 2029 adalah sekitar 1.200 (emiten tercatat),” kata Iman dalam paparan konferensi pers peringatan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (11/8).
Baca Juga: Dirut KSEI: Emiten Punya Peran Jaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Lebih lanjut, Iman menyebut, proyeksi tersebut sudah mempertimbangkan rasio kapitalisasi pasar (market cap) saham terhadap PDB yang dipatok pada level konservatif, yakni 60%, sejalan dengan inisiatif bursa terkait pendalaman pasar, perlindungan investor, dan sinergi regional.
Menurutnya, terdapat dua fokus utama untuk mencapai target tersebut. Pertama, peningkatan jumlah perusahaan tercatat (emiten) dari sebanyak 943 perusahaan pada 2024 menjadi 954 perusahaan saat ini, kemudian menjadi 1.200 perusahaan pada 2029.
Iman juga menyampaikan, jumlah perusahaan melantai di bursa saham juga turut mempertimbangkan keberadaan perusahaan mercusuar (lighthouse).
"Kita tidak bicara hanya jumlah, tapi juga bicara kualitas ya... Ini dalam rangka untuk mencapai, men-support GDP 8% bahwa target perusahaan kita di 2029 adalah 1.200," imbuhnya.
Fokus kedua, peningkatan likuiditas perdagangan. BEI mematok target nilai transaksi harian bursa meningkat menjadi Rp20 triliun pada 2029. Adapun, nilai transaksi harian 2024 telah mencapai Rp12,85 triliun. BEI juga turut berharap valuasi perusahaan tercatat (market cap) dapat naik menjadi Rp20 ribu triliun di 2029.
“Target kita di 2029 menjadi Rp20 ribu triliun, dari 2024 (sekitar) Rp12.336 triliun,” jelas dia.
Strategi BEI
BEI menyiapkan berbagai strategi ke depan, antara lain optimalisasi produk pasar modal di segmen ekuitas, surat utang, dan derivatif.
Baca Juga: Dunia Kisruh, OJK Pamer IHSG Naik 6,41% Capai Level 7.000-an
Dari sisi ekuitas, Iman menyampaikan, BEI akan mendorong pembukaan instrumen baru, termasuk potensi penerbitan produk pada September 2025. Hal ini dengan catatan jika kondisi pasar memungkinkan.
Kemudian dari sisi surat utang, penguatan dilakukan melalui pengembangan platform OTC trading untuk Sistem Penyelenggaraan Perdagangan Alternatif (SPPA), implementasi transaksi repo, serta kolaborasi dengan BI dan Kemenkeu untuk optimalisasi perdagangan obligasi dan manajemen likuiditas.
Sementara di pasar derivatif, sambungnya, BEI menargetkan penambahan kontrak berjangka berbasis indeks dan saham tunggal.
"Tentu saja kita akan memperbanyak tidak hanya satu indeks ini. Keduanya, Single Stock Futures (SSF) akan ditambah dari 5 menjadi 10 underlying. Untuk opening account, kita juga melakukan seamless opening account. Indeks futures, market participation juga kita coba tingkatkan, tentu saja tugas utama Bursa mengenai sosialisasi dan edukasi," pungkasnya.