c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

29 Juli 2025

11:10 WIB

Dukung Kebijakan Moneter, LPS Siap Responsif Sesuaikan Bunga Penjaminan

LPS siap menyesuaikan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) secara responsif untuk mendukung transmisi kebijakan moneter dan memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Dukung Kebijakan Moneter, LPS Siap Responsif Sesuaikan Bunga Penjaminan</p>
<p>Dukung Kebijakan Moneter, LPS Siap Responsif Sesuaikan Bunga Penjaminan</p>

Ilustrasi - Nasabah sedang menggunakan layanan LPS. Dok LPS

JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) siap menyesuaikan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) secara responsif untuk mendukung transmisi kebijakan moneter dan memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional.

"Kemungkinan besar kita akan menerapkan kebijakan dengan bunga penjaminan yang lebih sinkron dengan sinyal bank sentral. Jadi, kami LPS tidak akan mengganggu sinyal kebijakan moneter bank sentral," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Senin (28/7) melansir Antara.

Baca Juga: LPS Jamin 652,30 Juta Rekening Seluruh Bank Hingga Juni 2025

LPS menjelaskan, pemantauan cakupan penjaminan simpanan dan evaluasi terhadap TBP terus dilakukan agar tetap sejalan dengan perkembangan suku bunga simpanan, kondisi likuiditas perbankan, dan perkembangan ekonomi nasional.

"TBP ada rumusnya. Kalau bunga pasarnya turun, kami (LPS) turun. Sebaliknya, kalau bunga pasar rata-rata naik, kita cenderung naik. Sekarang, kecenderungannya mulai turun sedikit-sedikit mengikuti kebijakan LPS sebelumnya dan mengikuti penurunan tingkat bunga oleh bank sentral," kata Purbaya.

Adapun pada periode penetapan reguler periode Mei 2025, LPS menurunkan TBP untuk simpanan dalam rupiah sebesar 25 basis point (bps) menjadi 4% di bank umum dan 6,5% di BPR. Di sisi lain, LPS mempertahankan TBP untuk simpanan dalam valuta asing di bank umum menjadi 2,25%.

TBP tersebut mulai berlaku sejak 1 Juni 2025 sampai dengan 30 September 2025. Meski begitu, TBP tetap terbuka untuk disesuaikan sewaktu-waktu dalam hal terdapat perubahan pada suku bunga pasar, kondisi perbankan, dan perekonomian yang signifikan.

Mengutip Indikator Pasar Keuangan Juli 2025, LPS mencatat aktivitas transaksi Rata-Rata Harian (RRH) perbankan di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) meningkat pada Juni 2025 secara bulanan (month-to-month/mtm). 

Volume harian PUAB Rupiah overnight mencapai Rp13,73 triliun, tumbuh 9,34% (mtm). Di sisi lain, suku bunga IndONIA turun 60 bps ke level 5,28%, berada di bawah BI-Rate.

LPS memperkirakan aktivitas PUAB tetap meningkat memasuki paruh kedua 2025, didukung oleh pelonggaran likuiditas dan penurunan BI-Rate pada Juli 2025. Tren ini disertai penurunan suku bunga IndONIA yang diharapkan memengaruhi suku bunga DPK dan kredit.

Sementara itu, suku bunga simpanan perbankan tercatat turun terbatas pasca pemangkasan suku bunga acuan BI-Rate serta TBP LPS. Pada saat yang sama, catat LPS, strategi bank dalam menjaga market share DPK juga memengaruhi pergerakan suku bunga.

Baca Juga: LPS Turunkan Tingkat Bunga Penjaminan 25 bps

Rata-rata suku bunga deposito rupiah (22 dma) perbankan tercatat turun 1 bps ke level 4,15% (mtm) per 30 Juni 2025.

Secara rinci, suku bunga pada bank KBMI 1 naik 1 bps ke level 4,33%, KBMI 2 turun 3 bps ke level 4,06%, KBMI 3 turun 1 bps ke level 3,9%, sementara KBMI 4 turun 5 bps ke level 3,16%.

Pada periode yang sama, suku bunga simpanan valas naik terbatas di tengah suku bunga bank sentral global yang masih stabil. Suku bunga valas industri perbankan naik 1 bps ke level 1,93%.

LPS memperkirakan suku bunga simpanan rupiah dan valas potensial bergerak turun sebagai respon dari penyesuaian atas TBP LPS.

Adapun pada RDG Juli 2025, bank sentral Indonesia telah memutuskan untuk memangkas BI-Rate sebesar 25 bps sehingga berada pada level 5,25%.

Dengan adanya pelonggaran kebijakan moneter terbaru ini, maka Bank Indonesia telah memangkas BI-Rate sebanyak tiga kali sejak awal 2025. Pemangkasan BI-Rate masing-masing sebesar 25 bps yang terjadi pada Januari, Mei, dan Juli sehingga kini berada pada level 5,25%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar