05 September 2024
20:28 WIB
Dukung Industri Perikanan Maluku, Trenggono Resmikan SKPT Saumlaki
KKP juga akan mendatangkan pasar untuk melengkapi operasional SKPT Saumlaki. Diharapkan industri perikanan akan bertumbuh.
Editor: Fin Harini
Ilustrasi. Pekerja mendaratkan ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Baai di Kota Bengkulu, Bengkulu, Senin (1/7/2024). Sumber: AntaraFoto/Muhammad Izfaldi
TANIMBAR - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan operasional Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Kamis (5/9). Kehadiran SKPT diyakini akan mendukung tumbuhnya industri perikanan di Maluku.
Menteri Trenggono mengungkapkan, pihaknya juga akan mendatangkan pasar untuk melengkapi operasional SKPT Saumlaki.
"Pasarnya saya hadirkan, (investor) segera datang ke sini. Pasar ini menjadi penting karena kalau nanti produksi (hulu) berjalan bagus, namun pasarnya tidak terserap dengan baik, kan masalah. Nah itulah kita hadirkan secara lengkap," ungkap Menteri Trenggono di SKPT Saumlaki melalui siaran pers.
Investor, sambung Menteri Trenggono, memiliki ketertarikan membangun industri di Tanimbar, karena potensi perikanan khususnya komoditas tuna yang cukup besar di perairan Maluku dan sekitarnya. Ditambah, permintaan produk perikanan di pasar global yang terus meningkat.
Baca Juga: BP2MHKP: Ekspor Tuna Ke Jepang Selama 2023 Capai 616 Ton
Berdasarkan data BPS, produksi perikanan tangkap Kepulauan Tanimbar mencapai 13 ribuan ton setiap tahun, dengan komoditas utama cakalang tongkol, tuna, dan ikan-ikan demersal.
Keberadaan fasilitas perikanan terintregasi di SKPT Saumlaki, seperti cold storage terintegrasi, pabrik es, tempat pelelangan ikan, hingga dermaga yang bisa menampung kapal bertonase besar, juga turut menjadi alasan pelaku usaha tertarik berinvestasi.
“Tujuan kita menginisiasi ini agar beberapa tahun yang akan datang, industri perikanan berkembang di sini. Jadi jangan khawatir, mudah-mudahan pasar yang datang itu bisa segera terealisasi. Dirjen Perikanan Tangkap akan menindaklanjuti hal ini. Investasinya kombinasi, dari dalam dan luar negeri,” bebernya.
Menteri Trenggono juga memastikan keterlibatan masyarakat maupun nelayan lokal dalam mendukung industri perikanan yang akan berjalan nantinya. Hadirnya industri akan berimbas pada terbukanya lapangan kerja baru, penyerapan hasil tangkapan nelayan, serta nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan.
Baca Juga: Produksi Tuna RI Nyaris 1,5 Juta Ton, Ini Sumbernya
Sementara itu, Chief Representatif of Japan International Coorperation Agency, Sachiko Takeda mengapresiasi KKP dalam pelaksanaan pembangunan SKPT Saumlaki. Pembangunan sarana prasana perikanan di lahan seluas 2,12 Ha itu berjalan sejak tahun 2022 lalu dengan nilai sekitar Rp122 miliar.
Sachiko berharap pembangunan SKPT dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta memberi nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan. “Kami masih akan ada proyek selanjutnya untuk nelayan-nelayan bersama dengan KKP,” ungkapnya.
Pada peresmian SKPT Saumlaki, Menteri Trenggono turut memberikan paket bantuan pemerintah berupa alat tangkap kepada sejumlah nelayan. Dia juga meninjau kapal-kapal perikanan yang tengah sandar di dermaga SKPT tersebut. Peresmian dihadiri oleh Pj Bupati Tanimbar, perwakilan Pemprov Maluku, anggota Komisi IV DPR RI, perwakilan Kedutaan Jepang, hingga kelompok nelayan.