23 September 2024
08:00 WIB
Dua Proyek Ini Jadi Senjata MIND ID Tingkatkan Pendapatan
Jokowi segera resmikan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat milik MIND ID.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kiri) bersama Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas meninjau proyek Smelter Freeport di KEK Java Integrated and Industrial Port Estate, Gresik, Jawa Timur, Kamis (9/11/2023). Antara Foto/Rizal Hanafi
JAKARTA - Sebanyak dua proyek smelter strategis milik MIND ID bakal memasuki tahap operasional, yakni smelter katoda tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, serta Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, Kalimantan Barat.
Kedua proyek yang masuk dalam agenda hilirisasi itu diyakini bisa mendongkrak nilai tambah dari mineral kelolaan MIND ID, dan ujungnya berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan kinerja perusahaan terus menunjukkan tren positif selama enam bulan perdana. Capaian itu disebutnya tak lepas dari pengaruh sinergi antaranggota holding, serta pengolahan mineral menjadi produk midstream guna meningkatkan nilai tambah.
Sebagaimana diketahui, MIND ID pada Januari-Juni 2024 berhasil mencatat peningkatan laba bersih sebesar 38% dibanding semester pertama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ini Harapan Bos MIND ID Pada Dirjen Minerba Yang Baru
"Kehadiran proyek-proyek strategis ini akan memberikan multiplier effect bagi penyerapan tenaga kerja dan mendorong kinerja perusahaan lebih baik ke depannya," tutur Hendi lewat keterangan tertulis, Minggu (22/9).
Untuk smelter katoda tembaga di KEK JIIPE Gresik, Jawa Timur, merupakan fasilitas pemurnian milik Anggota MIND ID PT Freeport Indonesia (PTFI). Smelter tersebut merupakan pabrik pemurnian konsentrat berteknologi single line terbesar di dunia dan kapasitasnya juga telah diperbesar dari 1 juta ton menjadi 3 juta ton per tahun.
Sedangkan proyek SGAR, menjadi andalan MIND ID guna melengkapi rantai pasok produksi alumunium Indonesia. Dengan begitu, cakupan hilirisasi aluminum bisa semakin diperluas.
Proyek SGAR itu diketahui milik Anggota Group MIND ID, yakni PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). Perusahaan tersebut merupakan hasil patungan atau joint venture (JV) antara PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; kode saham: ANTM).
Pada kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tujuan proyek hilirisasi yang dijalankan pemerintah ialah untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi di atas 5%, bahkan diharapkan bisa tembus 6% atau 7%.
"Hilirisasi ini kan sudah jalan, nikel sudah bagus, sekarang kita hilirisasi di komoditas lain, bauksit, tembaga, timah," ucapnya kepada awak media di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (20/9).
Soal SGAR milik BAI, dirinya menjelaskan smelter tersebut bakal diresmikan dalam waktu dekat oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan ke depan, Presiden Terpilih Prabowo Subianto dijelaskannya akan tetap menjalankan agenda hilirisasi mineral lewat proyek-proyek smelter.
"Saya akan dampingi Bapak Presiden Jokowi ke Pontianak untuk meresmikan salah satu smelter bauksit BAI, itu punya BUMN, kolaborasi INALUM dan ANTAM. Jadi, saya pikir bertahap kita akan lakukan perbaikan," kata Menteri Bahlil menanggapi isu hilirisasi bauksit yang mangkrak.
Baca Juga: Proyek Smelter Freeport Di Manyar Makan Biaya US$3,6 Miliar
Lebih lanjut, Hendi mengungkapkan agenda hilirisasi yang dijalankan MIND ID terbukti punya dampak positif terhadap penerimaan negara lewat konsistensi pembayaran pajak, pembagian dividen, hingga royalti.
Secara total dividen, PNBP dan pajak lainnya, royalti, hingga PPh Badan tercatat meningkat dengan rerata 44,2% per tahun dari 2021 hingga 2023.
Misalnya pada 2021, kontribusi MIND ID kepada negara mencapai Rp32,61 triliun, lalu Rp59,08 triliun tahun 2022, dan terakhir Rp67,79 triliun pada 2023 lalu.
"Kami terus berupaya proaktif agar program hilirisasi ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi negara sebagai pemilik Grup MIND ID," pungkas Hendi Prio Santoso.