c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 November 2024

15:54 WIB

Dorong Swasembada Pangan, Kementerian PU Modernisasi Daerah Irigasi Rentang

Proyek modernisasi Daerah Irigasi (DI) Rentang di Jawa Barat bertujuan untuk mengoptimalkan layanan irigasi, guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mewujudkan swasembada pangan.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Dorong Swasembada Pangan, Kementerian PU Modernisasi Daerah Irigasi Rentang</p>
<p id="isPasted">Dorong Swasembada Pangan, Kementerian PU Modernisasi Daerah Irigasi Rentang</p>

Para pekerja sedang melaksanakan proyek modernisasi Daerah Irigasi (DI) Rentang di Provinsi Jawa Barat. Dok Kementerian PU

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung telah melakukan modernisasi Daerah Irigasi (DI) Rentang di Provinsi Jawa Barat.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, proyek modernisasi itu bertujuan untuk mengoptimalkan layanan irigasi guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mewujudkan swasembada pangan.

“Irigasi memiliki peran vital dalam mendukung swasembada pangan. Kita mainkan di irigasi primer, sekunder, dan tersier. Itu insyaAllah lebih cepat mendukung ke arah swasembada pangan,” katanya dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis (7/11).

Sebagai info, Daerah Irigasi Rentang melayani lahan pertanian seluas 87.840 ha di Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu, yang mengandalkan debit dari Sungai Cimanuk.

Dody menjelaskan, modernisasi DI Rentang bertujuan untuk meningkatkan produksi padi dan tanaman bernilai tinggi. Melalui perbaikan dan optimalisasi jaringan irigasi yang ada, serta peningkatan operasional dan pemeliharaannya.

“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendukung swasembada pangan,” ucap dia.

Baca Juga: Capai Ketahanan Pangan, PUPR Akan Fokus Perluas Jaringan Irigasi

Pemerintah juga berharap, modernisasi DI Rentang dapat meningkatkan produktivitas padi dari 5,6 ton/ha menjadi 6,5 ton/ha. Kemudian peningkatan luas tanam dari 43.229 ha menjadi 86.423 ha. Selain itu, indeks pertanaman melonjak dari 120% menjadi 230%.

Sebagai informasi, proyek ini telah dimulai sejak 2016 dan diharapkan selesai pada 2026. Saat ini progres pekerjaan DI Rentang mencapai 74%. Modernisasi DI Rentang dilakukan dengan pembangunan Bendungan Jatigede, sehingga meningkatkan keandalan pasokan air dan memperluas area tanam. 

Kemudian perbaikan infrastruktur irigasi, mencakup peningkatan saluran pembawa, pembuang, bangunan, dan alat ukur debit. 

Dengan modernisasi ini, kehilangan air berkurang dari 15% menjadi 4%, dan petugas operasional dapat mengukur serta mendistribusikan air dengan lebih akurat.

Modernisasi DI Rentang dilakukan karena sistem irigasi ini sudah berusia puluhan tahun sehingga kinerja pelayanan airnya menjadi berkurang.

Sesuai SE Dirjen SDA No.01/SE/D/2019 modernisasi irigasi dilakukan dalam rangka pemenuhan tingkat layanan irigasi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan dengan peningkatan keandalan penyediaan air, prasarana, manajemen irigasi, lembaga pengelola dan sumber daya manusia. 

Baca Juga: CIPS: Intensifikasi Lahan Dan Perbaikan Irigasi Bisa Antisipasi Darurat Pangan

Berdasarkan data Neraca Infrastruktur Sumber Daya Air Kementerian PU, hingga kini Indonesia mempunyai sekitar 321 Daerah Irigasi Permukaan yang tersebar di berbagai penjuru.

Adapun, 10 provinsi yang mempunyai Daerah Irigasi Permukaan terbanyak ada di Jawa Tengah dengan 35 daerah seluas 332.051 hektare; Jawa Timur dengan 33 daerah seluas 280.040 ha; Jawa Barat dengan 30 daerah seluas 362.891 ha; Sulawesi Selatan dengan 26 daerah seluas 193.959 ha; dan NTT dengan 25 daerah seluas 42.56 ha.

Lalu, NTB dengan 19 daerah seluas 67.849 ha; Sumata Barat dengan 13 daerah seluas 89.053 ha; Lampung dengan 13 daerah seluas 96.219 ha; Aceh dengan 13 daerah seluas 108.999 ha; dan Sumatra Utara dengan 11 daerah seluas 29.035 ha.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar